Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Fenomena Bledug Kramesan di Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan disinggung dalam Musyarawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendapa Kabupaten Grobogan, Selasa (26/3/2024).

Musrenbang itu, Pemkab Grobogan membahas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 sekaligus Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025.

Sekda Grobogan Anang Armunanto sempat menyinggung peristiwa yang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini dalam kegiatan itu. Yakni gempa Tuban yang berdampak adanya gunung merapi di Ngaringan, Grobogan.

”Kebetulan ada gempa, kemudian Bledug Cangkring (Baby Volcano) lumpurnya meluber, kemudian ditambahkan sekalian Bledug Kramesan diviralkan. Tapi sebenarnya (Bledug Kramesan) itu sudah lama, bukan akibat gempa Tuban,” ujar Sekda mengklarifikasi video yang beredar.

Diberiitakan sebelumnya, gempa Tuban dirasakan hingga di Grobogan. Akibatnya, lumpur di Baby Volcano sempat meluber sampai ke pekarangan warga. Namun, lumpur tak sampai menjangkau rumah warga.

”Itu tidak berbahaya, tapi ada kemungkinan kembali terulang. Kita berdoa, semoga tidak lebih parah kalau kembali terjadi (luberan lumpur Baby Volcano),” ujar Sekda.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi 2023 mengalami penurunan dibanding 2022. Meski, angkanya masiih cukup tinggi, yakni 4,98 dari sebelumnya 5,98 pada 2022.

Kemudian, angka kemiskinan juga masih tinggi karena di atas angka nasional dan Jawa Tengah. Pada 2023 lalu, angka kemiskinan Grobogan sebessar 11,72 persen hanya turun sedikit dari 2022 sebesar 11,80 persen. Angka nasional 9,36 persen dan Jateng sebesar 10,77 persen.

Meski begitu, angka pengangguran terbuka diklaim lebih rendah atau lebih baik dibanding Jawa Tengah dan nasional. Pada 2023 lalu, angka kemiskinan Grobogan sebesar 4,02 persen. Sedangkan, angka nasional sebesar 5,32 persen dan Jawa Tengah sebesar 5,13 persen.

Sekda juga memaparkan, jalan yang kondisinya baik atau mantap sebesar 86,46 persen. Angka itu hanya meningkat sedikit dari 2022 lalu sebesar 85,61 persen. Total jalan kabupaten yakni sepanjang 942 kilometer.

”Jalan-jalan sudah banyak yang meningkat menjadi lebih baik atau istilahnya mantap. Tinggal 15 persen yang masih belum baik. Tapi ternyata untuk menuntaskan 100 persen butuh biaya sangat besar, sebesar Rp 623,58 miliar,” ujar Anang.

Editor: Zulkifli fahmi

Komentar