Rabu, 19 November 2025

Murianews, GroboganGas Elpiji 3 kg atau gas melon sempat mahal dan langka di Grobogan, Jawa Tengah, baru-baru ini. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan memberikan paparan penyebab langka dan mahalnya gas melon tersebut.

Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan mengatakan, persoalan gas melon dipicu adanya keterlambatan pasokan karena gangguan cuaca. Akibatnya, masyarakat panic buying dan sejumlah spekulan di kios yang menaikkan harga.

”Atas keterlambatan pasokan, dampaknya panic buying di tingkat bawah. Ada spekulan-spekulan di kios yang menaikkan harga itu. Kemarin memang ada gangguan cuaca, karena kapal dan sebagainya. Ini sudah tidak terjadi lagi,” katanya, Sabtu (30/3/2024).

Pria yang disapa Danis itu menambahkan, dalam pendistribusian pasokan terbaru, pihaknya telah mengarahkan untuk melakukan recovery atas keterlambatan sebelumnya.

”Sudah didistribusikan mulai tanggal 25, 26, dan 27 Maret 2024. Tanggal 27 itu terakhir, dan kita arahkan untuk recovery. Mudah-mudahan dengan adanya tambahan alokasi bisa menjadikan keadaan normal kembali,” imbuhnya.

Danis mengatakan, sebenarnya harga di tingkat agen hingga pangkalan sudah sesuai dengan HET, yakni Rp 15.500 per tabung. Namun, di tingkat pengecer harganya menjadi tidak terkendali.

”Kemarin kita pastikan di tingkat agen sampai pangkalan, clear. Harganya sesuai dengan HET, Rp 15.500. Tetapi pangkalan keluar sampai ke kios dan pengecer, pengecer 1, pengecer 2, itu yang tidak terkendali,” paparnya.

Lebih lanjut, Danis menyatakan pihaknya telah meminta kepada Pertamina untuk menertibkan kios dan pengecer yang nakal. Sebab, struktur distribusi tersebut berasal dari Pertamina.

”Kita enggak mau tahu, itu adalah struktur distribusi dari Pertamina. Kita minta Pertamina untuk menertibkan itu. Sehingga apa haknya, kewajibanya apa, diperjelas. Karena dapat gasnya kan dari pangkalan, pangkalan dari agen sehingga, yang bisa memberikan sanksi tegas dari Pertamina,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, harga gas elpiji 3 kg di Grobogan sempat menyentuh Rp 50 ribu per tabung. Padahal, harga normalnya di tingkat pengecer hanya sekitar Rp 20 ribu.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler