RSUD Purwodadi Bangun Gedung Layanan Jantung Senilai Rp 11,7 M
Saiful Anwar
Senin, 3 Juni 2024 19:48:00
Murianews, Grobogan – RSUD Purwodadi, atau RSUD Dr R Soedjati Soemodiarjo Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, menggelontorkan anggaran BLUD sebesar Rp 11,7 miliar lebih untuk membangun gedung layanan jantung terpadu.
Kasubbag Perencanaan Program dan Pengembangan RSUD Purwodadi Zeni Sumartono menyampaikan saat ini tahapan proyek tersebut masih proses penyelesaian kontrak. Tenggat waktunya yakni antara akhir Juni atau awal Juli mendatang.
”Jangka waktu pelaksanaannya setidaknya 165 hari kalender, dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender," katanya, Senin (3/6/2024).
Zeni menambahkan, pembagunan gedung anyar itu ditujukan untuk meningkatkan layanan. Juga sekaligus mendekatkan layanan terhadap masyarakat. Sehingga, untuk pelayanan masyarakat yang terkena jantung, tidak perlu ke luar daerah.
Untuk rencana pembangunannya, gedung akan dibangun terdiri dari dua lantai. Lantai pertama meliputi satu ruang untuk tindakan kateterisasi jantung. Satu ruang echo, satu ruang treadmill, satu ruang farmasi, dua ruang klinik jantung, dan tujuh tempat tidur serta ruang pendukung lainnya.
Sementara itu lantai dua digunakan untuk pelayanan kemoterapi, pelayanan rawat jalan klinik onkologi, dan rawat inap bagi pasien kanker. Kebijakan itu pun selaras dengan kebijakan Dinkes Grobogan yang telah membagikan motor dan mobil untuk puskesmas keliling.
Kendaraan itu diberikan kepada puskesmas yang tersebar di sejumlah kecamatan di Grobogan. Dengan kebijakan-kebijakan tersebut, harapannya lebih banyak pasien tertangani dengan dengan cepat dan tepat.
”Tentu harapannya supaya penanganan cepat dan tepat. Saat ada pasien, diharapkan dapat segera tertolong, tertangani dengan seharusnya," imbuhnya.
Zeni mengatakan, RSUD Purwodadi sendiri telah dipercaya oleh Fakultas Kedokteran Unissula Semarang sebagai tempat pendidikan dan pelatihan. Selain itu juga oleh akademisi kesehatan baik dari lingkup Grobogan dan sekitarnya.
”Jadi sudah dipercaya oleh akademisi maupun universitas sebagai tempat pendidikan dan pelatihan (rumah sakit jejaring, Red) untuk mahasiswa,” tandasnya.
Editor: Budi Santoso



