Lazismu Grobogan Bedah Rumah Reyot Warga Miskin di Geyer
Saiful Anwar
Kamis, 20 Juni 2024 19:42:00
Murianews, Grobogan – Rumah milik Paryono (39), warga miskin Dusun Puluhan, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah yang dulu reyot kini sudah berubah kondisinya. Ini, setelah rumahnya dibedah Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Grobogan. Program bedah rumah itu selesai per Rabu (19/6/2024) kemarin.
Direktur Lazismu Grobogan Andik Waloyo mengatakan, pihaknya mengetahui ada rumah yang tidak layak huni itu usai mendapat laporan dari Lazismu Sragen. Lazismu Sragen melaporkan, bahwa anak Paryono yang menempuh studi di ponpes Muhammadiyah di Sragen tak mampu membayar SPP selama bertahun-tahun.
”Anak Pak Paryono ini mondok di ponpes milik Muhammadiyah di Sragen, dan sudah tiga tahun tidak mampu membayar. Setelah ditelusuri di rumahnya di Dusun Puluhan, Ngrandu, Geyer, ternyata rumahnya tak layak huni. Kemudian kita bantu dibedah,” katanya, Kamis (20/6/2024).
Andik menerangkan, rumah itu setelah diasesmen memang kondisinya sangat memprihatinkan. Tiang rumah itu hanya terbuat dari ranting pohon, berpagar anyaman bambu dan beratap seng.
”Rumahnya juga tidak memiliki sekat. Antara ruang tamu, kamar tidur dan dapur berbaur jadi satu,” imbuhnya.

Kondisi rumah milik Paryono (39), warga miskin Dusun Puluhan, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan, sebelum dibedah Lazismu Grobogan. (Murianews/dok.Lazismu Grobogan)
Rumah seluas 5x6 meter itu kemudian dibangun dan selesai dalam waktu 10 hari. Tak hanya itu, Lazismu Grobogan juga melengkapinya dengan pemasangan listrik dan kebutuhan MCK.
Andik mengatakan, dalam penyerahan kemarin, pihaknya juga turut membagikan 50 paket beras, masing-masing berisi 5 kilogram dan menyembelih dua ekor kambing untuk dibagikan kepada warga.
”Alhamdulillah, semua berlangsung dengan lancar, dan kepada warga sekitar juga kami berikan paket beras dan daging kurban,” ucapnya.
Dijelaskannya, selain program bedah rumah, pihaknya juga memiliki program benah rumah. Pihak Lazismu Grobogan akan menyesuaikan rumah warga yang layak mendapat bantuan sesuai dengan kondisi di lapangan.
”Yang terpenting, tanahnya itu miliknya sendiri. Jadi, kami tinggal membangun atau membantu membenahi rumah tak layak huni itu,” katanya.
Andik mengatakan, untuk SPP anak Paryono sendiri akhirnya dibantu dibayarkan oleh pihak Lazismu Sragen. Sehingga, permasalahan Paryono terkait SPP anaknya juga terselesaikan.
”Jadi kami bagi, untuk SPP dibantu Lazismu Sragen, sedangkan bedah rumahnya dari Lazismu Grobogan,” ujarnya.
Paryono sendiri tentu sangat gembira atas bantuan tersebut. Bapak dua anak yang sehari-hari bekerja serabutan itu kini tak hanya terbebas dari tunggakan tiga tahun SPP anaknya, namun rumahnya juga telah dibangun lebih layak.
”Terima kasih kepada Lazismu Grobogan dan Lazismu Sragen atas bantuaannya kepada kami. Kami doakan semoga Muhammadiyah dan Lazismu semakin mampu membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Editor: Dani Agus
Murianews, Grobogan – Rumah milik Paryono (39), warga miskin Dusun Puluhan, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah yang dulu reyot kini sudah berubah kondisinya. Ini, setelah rumahnya dibedah Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Grobogan. Program bedah rumah itu selesai per Rabu (19/6/2024) kemarin.
Direktur Lazismu Grobogan Andik Waloyo mengatakan, pihaknya mengetahui ada rumah yang tidak layak huni itu usai mendapat laporan dari Lazismu Sragen. Lazismu Sragen melaporkan, bahwa anak Paryono yang menempuh studi di ponpes Muhammadiyah di Sragen tak mampu membayar SPP selama bertahun-tahun.
”Anak Pak Paryono ini mondok di ponpes milik Muhammadiyah di Sragen, dan sudah tiga tahun tidak mampu membayar. Setelah ditelusuri di rumahnya di Dusun Puluhan, Ngrandu, Geyer, ternyata rumahnya tak layak huni. Kemudian kita bantu dibedah,” katanya, Kamis (20/6/2024).
Andik menerangkan, rumah itu setelah diasesmen memang kondisinya sangat memprihatinkan. Tiang rumah itu hanya terbuat dari ranting pohon, berpagar anyaman bambu dan beratap seng.
”Rumahnya juga tidak memiliki sekat. Antara ruang tamu, kamar tidur dan dapur berbaur jadi satu,” imbuhnya.

Kondisi rumah milik Paryono (39), warga miskin Dusun Puluhan, Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan, sebelum dibedah Lazismu Grobogan. (Murianews/dok.Lazismu Grobogan)
Rumah seluas 5x6 meter itu kemudian dibangun dan selesai dalam waktu 10 hari. Tak hanya itu, Lazismu Grobogan juga melengkapinya dengan pemasangan listrik dan kebutuhan MCK.
Andik mengatakan, dalam penyerahan kemarin, pihaknya juga turut membagikan 50 paket beras, masing-masing berisi 5 kilogram dan menyembelih dua ekor kambing untuk dibagikan kepada warga.
”Alhamdulillah, semua berlangsung dengan lancar, dan kepada warga sekitar juga kami berikan paket beras dan daging kurban,” ucapnya.
Dijelaskannya, selain program bedah rumah, pihaknya juga memiliki program benah rumah. Pihak Lazismu Grobogan akan menyesuaikan rumah warga yang layak mendapat bantuan sesuai dengan kondisi di lapangan.
”Yang terpenting, tanahnya itu miliknya sendiri. Jadi, kami tinggal membangun atau membantu membenahi rumah tak layak huni itu,” katanya.
Andik mengatakan, untuk SPP anak Paryono sendiri akhirnya dibantu dibayarkan oleh pihak Lazismu Sragen. Sehingga, permasalahan Paryono terkait SPP anaknya juga terselesaikan.
”Jadi kami bagi, untuk SPP dibantu Lazismu Sragen, sedangkan bedah rumahnya dari Lazismu Grobogan,” ujarnya.
Paryono sendiri tentu sangat gembira atas bantuan tersebut. Bapak dua anak yang sehari-hari bekerja serabutan itu kini tak hanya terbebas dari tunggakan tiga tahun SPP anaknya, namun rumahnya juga telah dibangun lebih layak.
”Terima kasih kepada Lazismu Grobogan dan Lazismu Sragen atas bantuaannya kepada kami. Kami doakan semoga Muhammadiyah dan Lazismu semakin mampu membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Editor: Dani Agus