BPBD Grobogan Prediksi Kekeringan Kali Ini Tak Separah Sebelumnya
Saiful Anwar
Senin, 1 Juli 2024 19:25:00
Murianews, Grobogan – BPBD Grobogan memprediksi kekeringan pada tahun ini tak separah tahun lalu. Sebab, hingga kini pihaknya baru sekali mengirim air bersih kepada desa yang mengalami kekeringan.
Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, hanya satu desa yang sudah dikirim air bersih selama beberapa pekan memasuki musim kemarau. Desa itu yakni Kalipang, Kecamatan Gabus.
’’Kami sudah mengirim sekali, 5000 lliter di Desa Kalipang, tapi kemudian hujan deras. Sampai sekarang belum mengirim air bersih lagi, dan belum ada permintaan dari desa,’’ katanya, Senin (1/7/2024).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Grobogan Suwignyo menambahkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari BMKG, tahun ini akan berlangsung kemarau basah. Artinya, meskipun kemarau namun tetap terjadi hujan secara cukup merata.
’’Dari BMKG, tahun ini kemarau basah. Semoga memang kemarau basah, sehingga warga tidak kekeringan. Terus terang ya kasihan kalau warga kekeringan, apalagi kalau sampai lama,’’ ujar dia.
Suwignyo menambahkan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada para camat agar disampaikan kepada seluruh desa di wilayah masing-masing. Yakni agar menginformasikan kepada BPBD bila warganya mengalami kekeringan.
’’Tapi sampai sekarang tidak ada laporan dan tidak ada permintaan dari desa,’’ imbuhnya.
Meski pihaknya tentu menyiapkan anggaran untuk penanganan kekeringan, namun pihaknya tak berharap ada kekeringan. Anggaran itu pun nanti akan kembali ke pemerintah daerah.
’’Harapannya tentu jangan ada kekeriingan. Kasihan warga. Anggarannya nanti kembali ke pemerintah,’’ tandasnya.
Sebelumnya, BPBD Grobogan menyatakan telah menyiapkan 200 tangki air dengan kapasitas per tangki 4.000 liter untuk menghadapi kemungkinan kekeringan tahun ini. Total keseluruhan yang disiapkannya yakni 800 ribu liter air bersih.
Selain mengandalkan dari anggaran BPBD sendiri, mereka juga menggandeng beberapa instansi terkait serta dunia usaha untuk mengatasi potensi kekeringan.
Editor: Zulkifli Fahmi
