Kekeringan, Warga Tambahagung Pati Ambil Air hingga 5 Kilometer

Umar Hanafi
Senin, 3 Juni 2024 14:25:00

Murianews, Pati – Warga Desa Tambahagung, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati dilanda kekeringan sejak April 2024 lalu. Mereka pun terpaksa harus menempuh jarak hingga 5 kilometer untuk mendapatkan air bersih.
Kondisi ini sudah dialami warga sejak April 2024. Meskipun kebanyakan wilayah Kabupaten Pati beberapa kali masih mengalami hujan, namun kondisi ini jarang dialami desa yang berbatasan dengan Kecamatan Kayen dan Gabus itu.
Sejumlah sumur di desa tersebut pun mengering. Kini, mereka hanya mengandalkan bantuan air bersih dari relawan maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati. Kalau tidak ada bantuan, mereka terpaksa ngangsu alias mengambil air.
”Biasanya ya ngangsu di sumber (mata air), sebelum ada bantuan air. Jaraknya dari rumah ya sekitar 5 kilometer,” ujar Dwi Setiasari, salah satu warga RT 3 RW 1, Desa Tambahagung, Senin (3/6/2024).
Biasanya untuk mengambil air, sehari ia bisa bolak-balik sampai dengan tiga kali menggunakan sepeda motor. Untuk sekali angkut, ia biasanya membawa dua galon.
Dwi menyebut, kekeringan yang melanda desanya sudah terjadi sekitar dua bulan lalu. Sejak saat itu, air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mulai susah didapatkan.
”Sudah dua bulan. Biasanya kalau air ya ngambil di sumber. Selain itu, biasanya juga beli air galon. Satu galon harganya Rp 4 ribu,” ungkapnya.
Semetara Herru Sudiharto, Ketua Relawan Kembang Joyo Pati menyampaikan, saat ini warga di Desa Tambahagung sudah banyak yang mengeluh kekurangan air bersih.
”Sementara ini, menurut laporan kekeringan terjadi di Desa Tambahagung. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan lebih. Banyak warga yang saat ini mengeluh kekurangan air bersih,” ucapnya.
Ia menyebut, dari relawan Kembang Joyo sendiri sudah beberapa kali melakukan dropping air bersih ke warga. Hari ini saja, katanya ada empat titik yang didropping air bersih.
Editor: Supriyadi