Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Meski dilanda hujan deras dua kali, kekeringan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tetap tak menyusut. Itu dikarenakan wilayah yang diguyur hujan tidak merata.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, curah hujan yang terjadi di musim kemarau ini masih jauh dari normal. Kondisi itu pun tak mempengaruhi kekeringan di Grobogan.

’’Hujan tidak merata, dan curah hujannya di bawah normal. Droping air bersih terus berjalan,’’ katanya, Jumat (2/8/2024).

Sejauh ini, BPBD Grobogan telah menyalurkan air bersih pada 40 desa terdampak kekeringan. Desa-desa itu tersebar di Kecamatan Gabus, Wirosari, Kradenan, Pulokulon, dan Toroh.

Penyaluran air bersih itu dilakukan sejak awal Juni 2024 lalu. Kemudian, desa-desa yang meminta air bersih semakin banyak.

Hingga kini, total ada 45 desa yang meminta air bersih kepada BPBD Grobogan. Mereka tersebar di delapan kecamatan. Lima kecamatan telah disebutkan di atas, dan tiga lainnya yakni Kecamatan Purwodadi, Grobogan dan Ngaringan.

Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan menambahkan, untuk mempercepat pengiriman air bersih kepada desa terdampak, pihaknya akan meminjam lagi satu unit armada.

’’Hari ini kami cek armada dan peralatan. Rencananya kami pinjam satu unit armada dari Kementrian PUPR,’’ imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan, puluhan desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah kembali dilanda kekeringan tahun ini. Meski, kekeringan tahun ini diprediksi tidak separah tahun lalu yang juga terkena dampak El Nino.

Salah satu desa yang menjadi langganan kekeringan yakni Desa Karanganyar, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Di sana, sebagian masyarakat bergantian mengambil air dari lubang sungai atau belik.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler