Dengan perbup, Gus Yusuf mengatakan, nantinya akan muncul anggaran yang pasti untuk pesantren-pesantren hingga guru ngaji dalam perda tersebut.
Itu diungkapkannya saat ’’Road Show Gus Yusuf Nderek Kyai Milih Nomor 02’’ di Hotel Grandmaster Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Rabu (23/10/2024) malam.
’’Di samping ekonomi kerakyatan, pembangunan infrastruktur, jalan, gedung dan sebagainya, PKB juga tidak ketinggalan untuk tetap mengedepankan pembangunan moral dan akhlak masyarakat,’’ ujarnya.
Selain pesantren, fasilitas Madrasah Diniyah hingga TPQ juga mesti diperhatikan. Kemudian juga para pengampu dan yang diampu di lembaga-lembaga tersebut.
’’Omong kosong (kalau) ngomong moral ning ora ngopeni guru ngaji (tapi tidak memperhatikan guru ngaji),’’ lanjutnya.
Murianews, Grobogan – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf menyebut Perda Pesantren di Grobogan butuh segera diterbitkan turunannya, yakni peraturan bupati alias perbup.
Dengan perbup, Gus Yusuf mengatakan, nantinya akan muncul anggaran yang pasti untuk pesantren-pesantren hingga guru ngaji dalam perda tersebut.
Itu diungkapkannya saat ’’Road Show Gus Yusuf Nderek Kyai Milih Nomor 02’’ di Hotel Grandmaster Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Rabu (23/10/2024) malam.
’’Di samping ekonomi kerakyatan, pembangunan infrastruktur, jalan, gedung dan sebagainya, PKB juga tidak ketinggalan untuk tetap mengedepankan pembangunan moral dan akhlak masyarakat,’’ ujarnya.
Untuk itu, Gus Yusuf melanjutkan, fasilitasi pesantren, yang sudah ada perdanya, tinggal dimunculkan perbupnya. Itu agar muncul anggaran jelas, muncul aturannya bisa dieksekusi di tingkat masyarakat.
Selain pesantren, fasilitas Madrasah Diniyah hingga TPQ juga mesti diperhatikan. Kemudian juga para pengampu dan yang diampu di lembaga-lembaga tersebut.
’’Omong kosong (kalau) ngomong moral ning ora ngopeni guru ngaji (tapi tidak memperhatikan guru ngaji),’’ lanjutnya.
Insentif Guru Madrasah
Gus Yusuf kemudian bicara mengenai insentif guru mengaji hingga jaminan kesehatan untuk para ustaz dan kyai. Menurutnya, itu harus diprioritaskan.
’’Saya sudah setengah bulan ini muter, bersama Gus Badawi. Untuk memastikan itu di tiap kota,’’ katanya.
Pada momen itu, Gus Yusuf kemudian membandingkan dengan kebijakan di Kabupaten Kudus, di mana guru ngaji sudah diberi insentif yang cukup besar.
Menurutnya, Grobogan bisa meniru kebijakan daerah berjuluk Kota Kretek itu, meski besarannya berbeda.
’’Kudus, tetangga sebelah. Insentif guru ngaji setiap bulannya Rp 500 ribu, Rp 750 ribu, sampai Rp 1 juta. Itu di Kudus yang mungkin PAD-nya berbeda. Tapi, di Grobogan, juga harus. Meskipun besarannya tidak sama,’’ sambungnya.
Menurutnya, sebenarnya guru ngaji-guru ngaji ikhlas mencerdaskan masyarakat. Namun, masyarakatlah yang harus memikirkan kesejahteraannya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yusuf juga bicara program-program yang diusung Paslon Bupati-Wakil Bupati Grobogan nomor urut 02 Bambang Pujiyanto-Catur Sugeng Susanto. Dia menjelaskan, salah satu programnya yakni beasiswa bagi santri-santri berprestasi.
Editor: Zulkifli Fahmi