Rumahnya Tertimpa Pohon, Nenek di Grobogan Pingsan
Saiful Anwar
Senin, 28 Oktober 2024 10:10:00
Murianews, Grobogan – Seorang nenek bernama Sumirah, warga Dusun Krajan, Desa Sumberjatipohon, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pingsan usai rumahnya tertimpa pohon pada Minggu (27/10/2024) malam. Hingga Senin (28/10/2024) pagi, nenek Sumirah masih berada di RSUD Purwodadi.
Kades Sumberjatipohon Eni Endarwati mengatakan, kejadian itu berlangsung saat hujan lebat disertai angina kencang melanda desanya. Sebatang pohon tiba-tiba roboh dan menimpa rumah milik Darjo.
”Hujan lebat disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Kemudian tiba-tiba pohon roboh menimpa rumah Darjo. Akibatnya, rumahnya rusak,” katanya dalam keterangan tertulis.
Akibat kejadian itu pula, Darjo mengalami luka lecet. Sedangkan ibunda Darjo, Sumirah seketika pingsan. Nenek Sumirah akhirnya dilarikan ke RSUD Purwodadi sejak semalam. Hingga pagi ini, yang bersangkutan belum dibawa pulang ke rumah.
”Tadi malam tidak sadar, tapi bukan karena kejatuhan. Saya belum ketemu korbannya,” imbuhnya.
Eni mengatakan, pihak pemdes bersama warga setempat segera kerja bakti untuk mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan sisa-sisa bangunan yang roboh.
Hujan angin kencang dalam sebulan terakhir sudah beberapa kali terjadi di Grobogan. Dari catatan Murianews.com, pada akhir September 2024 lalu, ada 354 rumah warga Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, yang rumahnya rusak akibat hujan deras disertai angin kencang.
Ada 50 rumah yang mengalami rusak berat, kemudian 74 rumah rusak sedang, dan 233 rusak ringan. Selain rumah warga, gedung sekolah juga tak luput dari dampak angin kencang. Total ada tiga sekolah yang terdampak, yakni SDN 1 Cingkrong, SDN 2 Cingkrong, dan SDN 4 Cingkrong.
Pada awal Oktober 2024, sebanyak 99 rumah dari tiga dusun di Desa Plosoharjo dan Tambirejo, Kecamatan Toroh, rusak akibat angin kencang. Rinciannya, 21 rumah di Dusun Kleben dan 65 rumah di Dusun Plosoharjo, keduanya di Desa Plosoharjo. Kemudian, 13 rumah di Dusun Grogol Desa Tambirejo.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Grobogan – Seorang nenek bernama Sumirah, warga Dusun Krajan, Desa Sumberjatipohon, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pingsan usai rumahnya tertimpa pohon pada Minggu (27/10/2024) malam. Hingga Senin (28/10/2024) pagi, nenek Sumirah masih berada di RSUD Purwodadi.
Kades Sumberjatipohon Eni Endarwati mengatakan, kejadian itu berlangsung saat hujan lebat disertai angina kencang melanda desanya. Sebatang pohon tiba-tiba roboh dan menimpa rumah milik Darjo.
”Hujan lebat disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Kemudian tiba-tiba pohon roboh menimpa rumah Darjo. Akibatnya, rumahnya rusak,” katanya dalam keterangan tertulis.
Akibat kejadian itu pula, Darjo mengalami luka lecet. Sedangkan ibunda Darjo, Sumirah seketika pingsan. Nenek Sumirah akhirnya dilarikan ke RSUD Purwodadi sejak semalam. Hingga pagi ini, yang bersangkutan belum dibawa pulang ke rumah.
”Tadi malam tidak sadar, tapi bukan karena kejatuhan. Saya belum ketemu korbannya,” imbuhnya.
Eni mengatakan, pihak pemdes bersama warga setempat segera kerja bakti untuk mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan sisa-sisa bangunan yang roboh.
Hujan angin kencang dalam sebulan terakhir sudah beberapa kali terjadi di Grobogan. Dari catatan Murianews.com, pada akhir September 2024 lalu, ada 354 rumah warga Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, yang rumahnya rusak akibat hujan deras disertai angin kencang.
Ada 50 rumah yang mengalami rusak berat, kemudian 74 rumah rusak sedang, dan 233 rusak ringan. Selain rumah warga, gedung sekolah juga tak luput dari dampak angin kencang. Total ada tiga sekolah yang terdampak, yakni SDN 1 Cingkrong, SDN 2 Cingkrong, dan SDN 4 Cingkrong.
Pada awal Oktober 2024, sebanyak 99 rumah dari tiga dusun di Desa Plosoharjo dan Tambirejo, Kecamatan Toroh, rusak akibat angin kencang. Rinciannya, 21 rumah di Dusun Kleben dan 65 rumah di Dusun Plosoharjo, keduanya di Desa Plosoharjo. Kemudian, 13 rumah di Dusun Grogol Desa Tambirejo.
Editor: Budi Santoso