”Saya sendiri, mungkin ada bertanya-tanya. Karena saya mungkin mau purna, saya minta maaf. Mungkin yang terakhir (memimpin upacara Sumpah Pemuda, red), tampilannya biar cantik nggih,” katanya disambut tepuk tangan peserta upacara.
Bupati Grobogan kemudian menjelaskan bahwa pakaian adat yang dikenakannya bernama Suntiang, asal Solok, Sumatera Barat. Bupati Grobogan dua periode itu menyebut baju tersebut termasuk baju adat nasional.
”Menggambarkan Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda tetap satu jua,” tambahnya.
Selain Bupati Grobogan, Forkompimda dan pimpinan OPD juga mengenakan berbagai pakaian daerah. Namun, untuk peserta upacara tetap memakai seragam sesuai institusi masing-masing.
Terkait permintaan maaf, sebelum momen tersebut, Bupati Sri Sumarni diketahui sudah kerap meminta maaf menjelang akhir masa jabatannya. Bupati Grobogan, antara lain juga sempat meminta maaf saat pertemuan dengan awak media beberapa waktu lalu.
Murianews, Grobogan – Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta maaf kepada masyarakat menjelang akhir masa jabatan sebagai bupati. Hal itu disampaikannya dalam upacara Hari Sumpah Pemuda di halaman Setda Grobogan, Senin (28/10/2024).
Sembari menjelaskan pakaian adat yang dikenakannya, Bupati Sri Sumarni meminta maaf tampil lebih cantik atau kece. Dia mengaku tampil lebih cantik karena di pagi ini merupakan terakhir kali dirinya memimpin upacara sumpah pemuda sebagai bupati Grobogan.
”Saya sendiri, mungkin ada bertanya-tanya. Karena saya mungkin mau purna, saya minta maaf. Mungkin yang terakhir (memimpin upacara Sumpah Pemuda, red), tampilannya biar cantik nggih,” katanya disambut tepuk tangan peserta upacara.
Bupati Grobogan kemudian menjelaskan bahwa pakaian adat yang dikenakannya bernama Suntiang, asal Solok, Sumatera Barat. Bupati Grobogan dua periode itu menyebut baju tersebut termasuk baju adat nasional.
”Menggambarkan Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda tetap satu jua,” tambahnya.
Selain Bupati Grobogan, Forkompimda dan pimpinan OPD juga mengenakan berbagai pakaian daerah. Namun, untuk peserta upacara tetap memakai seragam sesuai institusi masing-masing.
Terkait permintaan maaf, sebelum momen tersebut, Bupati Sri Sumarni diketahui sudah kerap meminta maaf menjelang akhir masa jabatannya. Bupati Grobogan, antara lain juga sempat meminta maaf saat pertemuan dengan awak media beberapa waktu lalu.
Dalam Upacara itu......
Dalam upacara itu sendiri, Bupati Grobogan membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI. Isinya, antara lain mengenang peristiwa penting Sumpah Pemuda di masa lalu hingga menyongsong Indonesia Emas 2045.
”Pada saat ini, kita semua tengah memperingati sebuah peristiwa penting dalam sejarah kebangsaan Indonesia, yaitu peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928. Sebuah peristiwa di mana pemuda Indonesia menyatakan tekat yang kuat untuk bersatu di tengah kenyataan keberagamaan untuk menghadirkan negara Indonesia,” kata Bupati Grobogan.
Karenanya, nilai-nilai agung yang ditampilkan oleh generasi 1928 harus selalu didengungkan sebagai karakter bangsa dalam berbagai perubahan, situasi dan kondisi. Bulan pemuda dan peringatan Sumpah Pemuda kali ini berbarengan dengan masa transisi pemerintahan yang baru.
”Pemerintahan baru yang menyusun langkah untuk mewujudkan target-target pembangunan jangka menengah. Sebagai landasan pembangunan jangka panjang dengan target 2045 yaitu terwujudnya Indonesia Emas,” tandas Bupati Grobogan.
Editor: Budi Santoso