Trotoar Depan Rumah Dinas Bupati Grobogan Bakal Dipercantik
Saiful Anwar
Senin, 9 September 2024 18:23:00
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan berencana mengajukan Banprov Jateng pada 2025 senilai Rp 23 miliar. Anggaran itu rencananya digunakan untuk percantik perkotaan. Salah satu titiknya yakni trotoar depan Rumah Dinas Bupati Grobogan di Jalan S Parman.
Sekretaris DPUPR Kabupaten Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menerangkan, rencananya anggaran itu akan dipakai untuk membangun trotoar atau pedestrian di Jalan Sudirman dan Jalan S Parman di jantung kota Purwodadi.
Wahyu menyatakan, pembangunan trotoar tersebut merupakan lanjutan dari pembangunan yang sudah dilakukan secara bertahap sejak 2017 lalu.
’’Penanganan pedestrian atau trotoar ini sudah dimulai sejak tahun 2017. Itu berlangsung terus sampai sekarang. Karena keterbatasan dana, pembangunan dilakukan secara bertahap,’’ ungkapnya, Senin (9/9/2024).
Selain menggunakan dana Banprov, pihaknya juga berencana menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk skema pembiayaan pembangunan pedestrian itu.
Wahyu mengatakan, beberapa titik pedestrian yang sudah dibangun yakni di Jalan R Suprapto, Jalan MT Haryono, Jalan Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto.
Wahyu menjelaskan, konsep besarnya adalah penataan pedestrian di Kota Purwodadi dengan menangani jalan-jalan strategis di perkotaan Purwodadi.
Selain titik-titik jalan di atas, pembangunan pedestrian rencananya juga dilakukan di Jalan DI Panjaitan, Hayam Wuruk, Jalan Lingkar Simpang Lima, Jalan Dr Sutomo, Jalan A Yani, dan Jalan Tendean.
’’Konstruksinya menggunakan U Ditch atau drainase letter U dengan lebar sesuai kebutuhan. Kemudian di atasnya terdapat trotoar untuk pedestrian. Konsepnya juga tentu yang ramah dengan difabel seperti di Jl Gatot Subroto dan R Suprapto,’’ kata dia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, penataan trotoar dengan konsep U Ditch tersebut bertujuan untuk keindahan kota serta peletakan prasarana umum.
Sebagaimana diketahui, sejumlah pedestrian di dalam kota mengalami kerusakan. Tak hanya itu, pedestrian yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki kerap dipakai tempat berjualan. Hal itu pun membuat wajah kota Purwodadi menjadi terkesan kumuh.
Editor: Zulkifli Fahmi



