Beberapa hasil karya mahasiswa Unan Purwodadi dipamerkan dalam kegiatan bertajuk “Expo Kewirausahaan dan Demoday: Innovation and Creativity, Empowerig Future Entrepreneurs” di aula kampus setempat, Senin (23/12/2024).
Produk itu dinamai “Soko Godhong”, yang menyiratkan bahwa pembuatan motifnya dari daun. Abella Yuwanda, salah satu anggota tim dari karya itu mengungkapkan, ada berbagai daun yang dipakainya untuk pembuatan motif itu.
”Daun yang kami pakai ada daun jambu, jarak merah, daun jati, dan daun papaya. Kami memilih daun yang zat hijaunya banyak, yang tidak banyak airnya,” kata mahasiswa Unan Purwodadi ini.
Abella menerangkan, cara pembuatannya cukup rumit. Mulanya, kain katun yang akan diberikan motif dicelupkan ke cairan yang sudah dilarutkan mordan, bahan penguat warna.
Kain itu kemudian diangin-anginkan sebelum akhirnya dibilas lagi dengan mordan. Setelahnya, barulah kain tadi ditempeli daun untuk pembuatan motif.
Murianews, Grobogan – Mahasiswa Manajemen Universitas An Nuur Purwodadi (Unan Purwodadi), Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dengan kreatif memanfaatkan berbagai macam daun untuk motif hiasan pada tas hingga baju.
Beberapa hasil karya mahasiswa Unan Purwodadi dipamerkan dalam kegiatan bertajuk “Expo Kewirausahaan dan Demoday: Innovation and Creativity, Empowerig Future Entrepreneurs” di aula kampus setempat, Senin (23/12/2024).
Produk itu dinamai “Soko Godhong”, yang menyiratkan bahwa pembuatan motifnya dari daun. Abella Yuwanda, salah satu anggota tim dari karya itu mengungkapkan, ada berbagai daun yang dipakainya untuk pembuatan motif itu.
”Daun yang kami pakai ada daun jambu, jarak merah, daun jati, dan daun papaya. Kami memilih daun yang zat hijaunya banyak, yang tidak banyak airnya,” kata mahasiswa Unan Purwodadi ini.
Abella menerangkan, cara pembuatannya cukup rumit. Mulanya, kain katun yang akan diberikan motif dicelupkan ke cairan yang sudah dilarutkan mordan, bahan penguat warna.
Kain itu kemudian diangin-anginkan sebelum akhirnya dibilas lagi dengan mordan. Setelahnya, barulah kain tadi ditempeli daun untuk pembuatan motif.
Prosesnya...
Prosesnya yang cukup rumit membuat produk hasil karyanya dijual dengan harga yang bersaing. Dalam pameran itu, harga produk Soko Godhong paling murah dipatok Rp 40 ribu.
”Ada baju, tas, taplak meja, syal dan kerudung. Paling murah Rp 40 ribu, dan yang paling mahal sampai Rp 160 ribu. Masih cukup terjangkau bagi mahasiswa,” bebernya di acara Expo Unan Purwodadi.
Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Unan Purwodadi Muhammad Hilal mengatakan, secara total terdapat 18 produk yang ditampilkan dalam Expo tersebut. Selain “Soko Godhong”, banyak karya lain yang juga kreatif dan patut mendapatkan apresiasi.
”Karya-karya yang juga menarik ada Mocaf Crispy, roti sejenis cookies tapi tanpa gluten (protein yang berbahaya bagi orang tertentu, red), juga ada kripik bunga telang yang diberi nama Blue Vitalia," katanya
Kemudian ada juga teh dari jagung yang diberi nama King Corn, tahu yang isinya ayam diberi nama Tahu Bom. Ada pula Nugget Savoria, nugget yang terbuat dari ikan bandeng, dan masih banyak lagi di pamerkan di Expo Unan Purwodadi.
Editor: Budi Santoso