Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Sebanyak 10 ekor sapi di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mati mendadak dalam kurun waktu 10 hari terakhir. Warga menduga kuat, kematian mendadak puluhan ternak itu akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Ali Mahfud, salah satu Relawan Sibat (Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) PMI Grobogan menerangkan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa banyak sapi mati mendadak. Warga menduga penyebabnya adalah PMK karena ciri-cirinya mirip.

Pada 20 Desember 2024 lalu, ada satu sapi mati. Sedangkan per 30 Desember 2024 sudah ada 10 sapi yang mati. Ciri-cirinya, mulutnya mengeluarkan liur dan sapi tak bisa berjalan.

”Ada warga saya yang melaporkan bahwa sapinya sakit, tidak mau makan dan minum sudah beberapa hari, kemudian mati. Sampai tanggal 30 kemarin sudah 10 yang mati. Kemudian saya melaporkan ke PMI Grobogan,” kata sosok yang juga kepala dusun setempat itu, Selasa (31/12/2024).

Kepala Bagian Layanan PMI Grobogan Gesit Kristyawan mengatakan, setelah mendapatkan laporan sapi mati tersebut, pihaknya segera melakukan pengecekan di lapangan. Itu dilakukan untuk memastikan kebenaran ciri-ciri yang telah disampaikan tersebut.

”Kami langsung ke lokasi mengecek beberapa sapi, ternyata memang benar ada hewan yang sakit. Lalu saya kumpulkan para anggota Sibat di Desa Sumberagung untuk merencanakan aksi dini dengan melakukan penyemprotan kandang dan hewan ternak dengan Eco Enzyme,” kata dia

Eco Enzym sendiri merupakan disinfektan organik dan ramah lingkungan. Cairan tersebut merupakan hasil fermentasi limbah buah atau sayur yang dicampur dengan molase dan air, kemudian difermentasi selama 3 bulan.

Membagikan Cairan...

  • 1
  • 2

Komentar