Ada sekitar 250 warga yang mengungsi akibat dari musibah tersebut. Mereka mengungsi di balaidesa hingga rumah ibadah setempat.
Dalam laporan BPBD Grobogan, Senin (10/3/2025) pagi ini disebutkan, para pengungsi mayoritas dari warga Desa Ringinkidul, sebelah Desa Baturagung.
Sebanyak 60 orang mengungsi di gereja, 90 orang di Masjid Ringinkidul. Kemudian, sekitar 100 orang mengungsi di tempat saudara atau tetangga Desa Ringinkidul. Adapun 30 orang di Balaidesa Baturagung.
Kemudian, total ada 650 rumah tergenang banjir di Ringinkidul hingga pagi ini. Ringinkidul menjadi yang terparah karena jebolan berada di wilayah perbatasan dengan Baturagung.
Dampak banjir akibat tanggul jebol juga sampai ke Desa Pepe dan Cangkring, Kecamatan Tegowanu. Di Pepe, ada 280 rumah terdampak dengan ketinggian genangan sekitar 50 cm. Namun, genangan sudah berangsur surut.
Sedangkan, di Cangkring, ada 55 rumah terdampak dengan ketinggian air sekitar 25 cm. Desa Pepe dan Cangkring yang turut tergenang membuat jumlah desa terdampak makin banyak, di mana ada 23 desa dari 6 kecamatan terdampak banjir kali ini.
Murianews, Grobogan – Banjir Grobogan akibat tanggul jebol di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah memaksa warga mengungsi.
Ada sekitar 250 warga yang mengungsi akibat dari musibah tersebut. Mereka mengungsi di balaidesa hingga rumah ibadah setempat.
Dalam laporan BPBD Grobogan, Senin (10/3/2025) pagi ini disebutkan, para pengungsi mayoritas dari warga Desa Ringinkidul, sebelah Desa Baturagung.
Sebanyak 60 orang mengungsi di gereja, 90 orang di Masjid Ringinkidul. Kemudian, sekitar 100 orang mengungsi di tempat saudara atau tetangga Desa Ringinkidul. Adapun 30 orang di Balaidesa Baturagung.
Kemudian, total ada 650 rumah tergenang banjir di Ringinkidul hingga pagi ini. Ringinkidul menjadi yang terparah karena jebolan berada di wilayah perbatasan dengan Baturagung.
Dampak banjir akibat tanggul jebol juga sampai ke Desa Pepe dan Cangkring, Kecamatan Tegowanu. Di Pepe, ada 280 rumah terdampak dengan ketinggian genangan sekitar 50 cm. Namun, genangan sudah berangsur surut.
Sedangkan, di Cangkring, ada 55 rumah terdampak dengan ketinggian air sekitar 25 cm. Desa Pepe dan Cangkring yang turut tergenang membuat jumlah desa terdampak makin banyak, di mana ada 23 desa dari 6 kecamatan terdampak banjir kali ini.
Banjir di Wilayah Lain Surut...
Sementara itu, banjir yang melanda titik lain seperti di Kecamatan Purwodadi, Toroh, Taeangharjo, Kedungjati sudah surut sepenuhnya.
Sebelumnya diberitakan, tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Gubug, jebol lagi, Minggu (9/3/2025) pagi. Akibatnya, banjir kembali melanda desa setempat dan sekitarnya.
Diketahui, jebolnya tanggul akibat curah hujan yang tinggi pada Jumat (7/3/2025) sore dan Sabtu (8/3/2025) malam. Hujan terjadi di sejumlah wilayah di Grobogan.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menjelaskan, ada dua titik tanggul jebol yang mengakibatkan banjir kali ini. Yakni tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung dan Sungai Kliteh di Kecamatan Tegowanu.
Namun banjir akibat tanggul Sungai Kliteh jebol 5 meter tidak terlalu parah dan degera surut. Sedangkan, dampak tanggul jebol di Baturagung masih dirasakan warga hingga kini.
Editor: Zulkifli Fahmi