Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Data stunting di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menjadi sorotan. Hal ini setelah ditemukan perbedaan data yang sangat signifikan antara dua sumber yang menjadi rujukan pemerintah.

Dua sumber data yakni Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau e-PPGBM.

Hal itu terungkap rapat koordinasi yang digelar di ruang rapat Wakil Bupati Grobogan, Selasa (27/5/2025).

Rapat yang dipimpin oleh Wakil Bupati Grobogan Sugeng Prasetyo itu mempertemukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.

Dalam paparannya, Kepala Bappeda Grobogan Afi Wildani mengungkap, berdasarkan SSGI 2024, angka prevalensi stunting di Grobogan mencapai 20,8 persen.

Angka itu berbeda jauh dengan data dari aplikasi e-PPGBM yang menunjukkan angka 7,5 persen.

”Perbedaan ini bukan sekadar soal angka, tapi berdampak langsung pada arah kebijakan dan evaluasi program. Perlu dilakukan validasi data yang lebih mendalam dan menyeluruh,” ujar Afi.

Afi menambahkan, SSGI masih menjadi satu-satunya rujukan resmi pemerintah pusat dalam pengambilan kebijakan. Sementara e-PPGBM dinilai unggul dalam pencatatan secara rinci karena berdasarkan nama dan alamat. Namun demikian, belum mendapat pengakuan secara nasional.

Sinergi Bersama...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler