Administratur KPH Purwodadi Untoro Tri Kurniawan mengatakan, TPK Sambirejo merupakan simpul utama distribusi dan penjualan kayu di wilayah KPH Purwodadi. Keberadaannya sangat vital dalam pengelolaan produksi kayu jati di Grobogan.
Dijelaskannya, kayu hasil tebangan dari lapangan dikumpulkan di TPK Sambirejo ini. Semuanya melalui proses pengujian mutu, pengaplingan atau pengelompokan berdasarkan kualitas dan volume, serta pemasaran.
"Seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai standar tata usaha kayu yang ditetapkan Perhutani," ujar dia, Kamis (26/6/2025).
Dipaparkannya, hingga bulan Juni 2024, TPK Sambirejo telah mencatat penjualan sebanyak 4.403,769 meter kubik kayu. Capaian tersebut mencerminkan lebih dari 65 persen target tahunan dan menunjukkan efektivitas kerja tim serta tingginya minat pasar terhadap kayu produksi Perhutani.
Murianews, Purwodadi – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Purwodadi (KPH Purwodadi), Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menargetkan produksi kayu dari Tempat Penimbunan Kayu Sambirejo (TPK Sambirejo) sebanyak 6.717,094 meter kubik pada 2025.
Rinciannya, 6.027,561 meter kubik kayu jati dan 689,533 meter kubik kayu rimba. Diharapkan, produksi itu mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan dan perekonomian lokal.
Administratur KPH Purwodadi Untoro Tri Kurniawan mengatakan, TPK Sambirejo merupakan simpul utama distribusi dan penjualan kayu di wilayah KPH Purwodadi. Keberadaannya sangat vital dalam pengelolaan produksi kayu jati di Grobogan.
Dijelaskannya, kayu hasil tebangan dari lapangan dikumpulkan di TPK Sambirejo ini. Semuanya melalui proses pengujian mutu, pengaplingan atau pengelompokan berdasarkan kualitas dan volume, serta pemasaran.
"Seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai standar tata usaha kayu yang ditetapkan Perhutani," ujar dia, Kamis (26/6/2025).
Dipaparkannya, hingga bulan Juni 2024, TPK Sambirejo telah mencatat penjualan sebanyak 4.403,769 meter kubik kayu. Capaian tersebut mencerminkan lebih dari 65 persen target tahunan dan menunjukkan efektivitas kerja tim serta tingginya minat pasar terhadap kayu produksi Perhutani.
TPK Sumberejo...
Capaian tersebut menjadi indikator positif bagi kinerja unit usaha. Menurutnya, keberhasilan TPK Sambirejo akan menjadi tolok ukur penting dalam mengoptimalkan proses distribusi dan tata kelola hasil hutan secara berkelanjutan.
“KPH Purwodadi memiliki dua TPK, yakni Sambirejo dan Wirosari. Khusus TPK Sambirejo, target tahun ini cukup besar dan kami terus bekerja keras untuk mencapainya," bebernya.
Seluruh proses dijalankan secara transparan dan akuntabel untuk memastikan kontribusi maksimal terhadap perusahaan dan masyarakat. Sehingga TPK Sambirejo memberi dampak langsung pada ekonomi lokal.
Saat ini, sebanyak 47 warga sekitar terlibat sebagai tenaga kerja harian di berbagai proses seperti bongkar muat, pengaplingan, hingga penataan kayu. Mereka, menjadi bagian dari sistem pengelolaan hutan yang produktif sekaligus inklusif.
Salah satu pekerja lokal, Sutrisno, mengaku ikut bekerja di TPK Sambirejo sejak 2023 lalu. Kesempatan ini sangat membantu perekonomian keluarganya.
"Kami dari masyarakat sekitar merasa terbantu. Jadi bisa kerja dekat rumah dan kami juga jadi tahu cara kerja industri kayu yang benar,” ungkapnya.
Dengan capaian dan dukungan masyarakat tersebut, KPH Purwodadi optimistis target pada TPK Sambirejo tersebut akan tercapai pada akhir 2025.
"Kami tidak hanya fokus pada hasil kayu, tetapi juga pada kesejahteraan sosial, ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan," kata dia.
Editor: Budi Santoso