Lomba yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan itu dilaksanakan di Lapangan Ir Soekarno, kompeks Simpanglima Purwodadi, di depan kantor dinas setempat, Senin (4/8/2025).
Bola besar berdiameter hingga dua meter menandakan harapan mertua yang besar kepada menantunya.
Sekretaris DLH Grobogan Rahmat Taufiq mengungkapkan, pihaknya melibatkan seluruh karyawan dari lima bidang dan tiga UPTD untuk mengikuti beberapa jenis lomba.
”Ada lomba bandung bondowoso, peserta lomba menyusun kertas untuk dibuat piramid. Ada juga lomba yang kami namai angon meri, menggiring bola berlima, dan masih banyak lagi,” beber ketua panitia lomba-lomba tersebut.
Taufik menambahkan, tahun ini merupakan pertama kalinya DLH Grobogan menggelar lomba unik voli dengan bola raksasa itu. Menurutnya, ada filosofi tersendiri dari lomba itu.
”Bola besar ini melambangkan harapan. Filosofinya seperti perjuangan meraih restu mertua saat mau melamar kekasih,” katanya.
Murianews, Grobogan – Berbagai lomba pitulasan menarik digelar untuk memeriahkan HUT ke-80 RI. Di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, salah satu lomba unik yang digelar yakni voli dengan bola raksasa.
Lomba yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan itu dilaksanakan di Lapangan Ir Soekarno, kompeks Simpanglima Purwodadi, di depan kantor dinas setempat, Senin (4/8/2025).
Kendati wujudnya voli dengan bola raksasa, namun lomba itu dinamai unik, yakni angen-angen maratua yang artinya angan-angan mertua.
Bola besar berdiameter hingga dua meter menandakan harapan mertua yang besar kepada menantunya.
Sekretaris DLH Grobogan Rahmat Taufiq mengungkapkan, pihaknya melibatkan seluruh karyawan dari lima bidang dan tiga UPTD untuk mengikuti beberapa jenis lomba.
”Ada lomba bandung bondowoso, peserta lomba menyusun kertas untuk dibuat piramid. Ada juga lomba yang kami namai angon meri, menggiring bola berlima, dan masih banyak lagi,” beber ketua panitia lomba-lomba tersebut.
Taufik menambahkan, tahun ini merupakan pertama kalinya DLH Grobogan menggelar lomba unik voli dengan bola raksasa itu. Menurutnya, ada filosofi tersendiri dari lomba itu.
”Bola besar ini melambangkan harapan. Filosofinya seperti perjuangan meraih restu mertua saat mau melamar kekasih,” katanya.
Sementara itu...
Ia pun berharap, lomba tujuhbelasan atau pitulasan itu tidak hanya memperkuat tali silaturahmi, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong antarpegawai.
Sementara itu, di Desa Ngraji, Kecamatan Purwodadi, lomba yang digelar yakni sepakbola sarung. Secara keseluruhan peraturannya seperti sepakbola pada umumnya, bedanya pemainnya kali ini memakai sarung.
Sepakbola sarung itu rupanya menyedot animo masyarakat. Ratusan warga memenuhi tiap sudut lapangan. Adanya komentator makin membuat lomba tujuhbelasan itu gayeng.
Di RW 03 Kelurahan Purwodadi, Kecamatan digelar lomba gerak jalan untuk memeriahkan HUT RI. Pesertanya adalah warga di sembilan RT.
Yang unik, salah satu pesertanya yang berjumlah sekitar sembilan orang yang semuanya laki-laki kompak memakai daster.
Mereka juga membuat payudara palsu untuk memaksimalkan penampilan. Hal itu pun bikin warga yang menyaksikan terpingkal sepanjang mereka beraksi.
Editor: Zulkifli Fahmi