Hal itu diungkapkan Kanit Gakkum Satlantas Polres Grobogan Iptu Eko Arie saat doa bersama memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Rabu (17/9/2025).
Berdasarkan data tersebut, pada periode delapan bulan pada 2024 terdapat 806 kasus. Sedangkan, untuk tahun ini pada periode yang sama terdapat 869 kasus kecelakaan, atau naik 63 kasus.
Dalam data itu disebutkan, pada 2024 di periode itu terdapat 121 korban meninggal dunia, sedangkan tahun ini terdapat 125 korban meninggal dunia. Kemudian, korban luka ringan tahun lalu sebanyak 860 orang, sementara tahun ini ada 926 orang.
Total kendaraan yang terlibat juga mengalami kenaikan, yakni sebanyak 1.411 kendaraan pada 2024 dan 1.517 kendaraan pada 2025.
Namun demikian, dari sisi kerugian materiil, angkanya menurun. Pada 2024 kerugian sebanyak Rp 708,8 juta, sedangkan pada tahun ini Rp 643,4 juta atau menurun Rp 65,4 juta.
Dalam momentum itu, Eko Arie menyatakan, kecelakaan selalu diawali dengan adanya pelanggaran lalu lintas. Untuk meminimalisasi kejadian, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah.
Murianews, Grobogan – Satlantas Polres Grobogan mencatat angka kecelakaan selama Januari-Agustus 2025 naik 8 persen dibanding pada periode yang sama pada tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Kanit Gakkum Satlantas Polres Grobogan Iptu Eko Arie saat doa bersama memperingati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Rabu (17/9/2025).
Berdasarkan data tersebut, pada periode delapan bulan pada 2024 terdapat 806 kasus. Sedangkan, untuk tahun ini pada periode yang sama terdapat 869 kasus kecelakaan, atau naik 63 kasus.
Dalam data itu disebutkan, pada 2024 di periode itu terdapat 121 korban meninggal dunia, sedangkan tahun ini terdapat 125 korban meninggal dunia. Kemudian, korban luka ringan tahun lalu sebanyak 860 orang, sementara tahun ini ada 926 orang.
Total kendaraan yang terlibat juga mengalami kenaikan, yakni sebanyak 1.411 kendaraan pada 2024 dan 1.517 kendaraan pada 2025.
Namun demikian, dari sisi kerugian materiil, angkanya menurun. Pada 2024 kerugian sebanyak Rp 708,8 juta, sedangkan pada tahun ini Rp 643,4 juta atau menurun Rp 65,4 juta.
Dalam momentum itu, Eko Arie menyatakan, kecelakaan selalu diawali dengan adanya pelanggaran lalu lintas. Untuk meminimalisasi kejadian, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah.
”Kami telah memasang banner peringatan di lokasi rawan kecelakaan, patroli rutin di titik rawan, sosialisasi tata tertib lalu lintas kepada masyarakat secara berkala,” ujar dia.
Minim penerangan...
Selain itu, koordinasi lintas sektor juga diperkuat. Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan terkait pemasangan mata kucing dan warning light di jalur minim penerangan. Kemudian, pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas lain terkait untuk perbaikan jalan rusak.
”Dengan doa bersama kawan-kawan driver online, kami berkomitmen untuk terus menekan angka kecelakaan lalu lintas melalui pencegahan, edukasi, dan penindakan, tentu semua itu demi terwujudnya budaya tertib lalu lintas di masyarakat,” tandasnya.
Editor: Cholis Anwar
