Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, kini ada 25 komunitas relawan. Mereka aktif tergabung dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana.
Wahyu mengatakan, mereka tersebar di berbagai kecamatan. Mereka pun aktif dalam kegiatan sosial, penanganan darurat bencana, hingga evakuasi korban.
"Grobogan ini termasuk daerah dengan potensi bencana. Karena itu, keberadaan komunitas-komunitas relawan sangat penting. Mereka mitra strategis kami untuk mempercepat respons di lapangan,” ujar dia, Senin (6/10/2025).
Salah satu komunitas relawan bencana adalah Pejuang Marhaenis Nusantara (PMN) Grobogan, yang Minggu (5/10/2025) kemarin menggelar Pelatihan dan Simulasi Water Rescue. Kegiatan itu digelar di kawasan Waduk Sanggeh, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh.
Dalam kegiatan tersebut, BPBD Grobogan menjadi narasumber utama yang memberikan materi dasar penanganan darurat di perairan. Wahyu mengatakan, materi yang disampaikan meliputi pengenalan potensi bahaya di air, teknik penyelamatan korban tenggelam. Kemudian penggunaan peralatan keselamatan seperti pelampung, tali, papan rescue, dan perahu karet.
Murianews, Grobogan — Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu wilayah rawan bencana. Terutama bencana banjir, kekeringan, dan tanah longsor.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, kini ada 25 komunitas relawan. Mereka aktif tergabung dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, dari 25 komumitas itu, jumlah anggota relawan yang terdata sebanyak 190 orang.
Wahyu mengatakan, mereka tersebar di berbagai kecamatan. Mereka pun aktif dalam kegiatan sosial, penanganan darurat bencana, hingga evakuasi korban.
"Grobogan ini termasuk daerah dengan potensi bencana. Karena itu, keberadaan komunitas-komunitas relawan sangat penting. Mereka mitra strategis kami untuk mempercepat respons di lapangan,” ujar dia, Senin (6/10/2025).
Salah satu komunitas relawan bencana adalah Pejuang Marhaenis Nusantara (PMN) Grobogan, yang Minggu (5/10/2025) kemarin menggelar Pelatihan dan Simulasi Water Rescue. Kegiatan itu digelar di kawasan Waduk Sanggeh, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh.
Dalam kegiatan tersebut, BPBD Grobogan menjadi narasumber utama yang memberikan materi dasar penanganan darurat di perairan. Wahyu mengatakan, materi yang disampaikan meliputi pengenalan potensi bahaya di air, teknik penyelamatan korban tenggelam. Kemudian penggunaan peralatan keselamatan seperti pelampung, tali, papan rescue, dan perahu karet.
Simulasi...
Usai menerima teori, para peserta langsung mengikuti simulasi penyelamatan bencana di area waduk. Mereka berlatih melakukan evakuasi korban secara aman, cepat, dan terkoordinasi.
Wahyu menegaskan, BPBD Grobogan akan terus memperkuat sinergi dengan komunitas dan masyarakat melalui berbagai agenda pelatihan penanggulangan bencana.
Sementara itu, Pembina Tim Rescue PMN Grobogan Seno Susanto menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kesiapsiagaan komunitas menghadapi bencana.
“Kami ingin membentuk relawan yang terlatih dan tangguh. Pelatihan ini juga mencakup penggunaan alat keselamatan dan pertolongan pertama bagi korban bencana,” ujarnya.
Editor: Budi Santoso