Warga pun makin khawatir lantaran jarak titik longsoran dengan permukiman tinggal beberapa meter saja.
Lurah Kuripan Faiq Najib Hasan menjelaskan, retakan kecil muncul sejak akhir September 2025 lalu. Pihaknya pun segera menindaklanjuti dengan mengirim surat kepada BBWS Pemali Juana. Saat itu, BBWS langsung melakukan penanganan darurat.
”Petugas BBWS turun ke lokasi dan melakukan pemasangan pancang bambu, geotekstil, serta geobag. Pekerjaan rampung pada 14 Oktober 2025,” jelasnya, Kamis (13/11/2025).
Namun, tak lama setelah pekerjaan selesai, hujan deras mengguyur wilayah Purwodadi. Debit Sungai Lusi meningkat tajam dan arus deras kembali mengikis tanggul hingga terjadi longsor susulan.
”Beberapa hari setelah selesai ditangani, retakan muncul lagi. Kami sudah melapor dan BBWS juga sudah beberapa kali survei ke lapangan,” imbuhnya.
Kini retakan itu melebar hingga mengakibatkan longsoran sepanjang sekitar 100 meter. Bahkan jalan di titik itu hampir putus.
”Badan jalan di tepi sungai ikut tergerus, sekarang lebarnya hanya sekitar setengah meter, padahal aslinya lima meter,” kata dia,
Murianews, Grobogan – Kondisi tanggul Sungai Lusi di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang longsor makin parah.
Warga pun makin khawatir lantaran jarak titik longsoran dengan permukiman tinggal beberapa meter saja.
Lurah Kuripan Faiq Najib Hasan menjelaskan, retakan kecil muncul sejak akhir September 2025 lalu. Pihaknya pun segera menindaklanjuti dengan mengirim surat kepada BBWS Pemali Juana. Saat itu, BBWS langsung melakukan penanganan darurat.
”Petugas BBWS turun ke lokasi dan melakukan pemasangan pancang bambu, geotekstil, serta geobag. Pekerjaan rampung pada 14 Oktober 2025,” jelasnya, Kamis (13/11/2025).
Namun, tak lama setelah pekerjaan selesai, hujan deras mengguyur wilayah Purwodadi. Debit Sungai Lusi meningkat tajam dan arus deras kembali mengikis tanggul hingga terjadi longsor susulan.
”Beberapa hari setelah selesai ditangani, retakan muncul lagi. Kami sudah melapor dan BBWS juga sudah beberapa kali survei ke lapangan,” imbuhnya.
Kini retakan itu melebar hingga mengakibatkan longsoran sepanjang sekitar 100 meter. Bahkan jalan di titik itu hampir putus.
”Badan jalan di tepi sungai ikut tergerus, sekarang lebarnya hanya sekitar setengah meter, padahal aslinya lima meter,” kata dia,
Sementara itu...
Sementara itu, Ketua RT 02 RW 07 Kuripan, Priyono, mengatakan longsor kali ini sangat mengkhawatirkan karena sejumlah rumah warga berada tepat di bibir sungai.
Dijelaskan, jika hujan deras kembali turun, risiko tanggul jebol dan air melimpas ke permukiman sangat besar.
”Posisi rumah warga sebagian sudah sangat dekat dengan lokasi longsor. Kami benar-benar khawatir kalau tidak segera ditangani permanen,” ujarnya.
Priyono menambahkan, dalam sepuluh tahun terakhir, kawasan itu sudah tiga kali mengalami kejadian serupa. Selain di RT 01 dan 02, kondisi tanggul di wilayah RT 03 juga mengalami kerusakan serupa.
Meski sudah mendapat penanganan dari BBWS Pemali Juana, warga tetap berharap ada solusi jangka panjang sebelum puncak musim hujan datang.
”Kami berharap pemerintah segera membangun talud permanen agar tidak terus terulang,” tandasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi