Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menjelaskan, pergerakan tanah awalnya hanya berupa penurunan kecil. Kemudian berkembang menjadi pergeseran besar hingga mengganggu akses utama warga.
”Awalnya Sabtu dini hari, warga mendapati penurunan tanah di dekat saluran air,” kata dia.
Ia menambahkan, diduga kebocoran aliran air bersih di sekitar titik tersebut menjadi pemicu awal terjadinya tanah bergerak di Sedayu Grobogan. Warga sempat melakukan penanganan darurat dengan memperbaiki saluran air tersebut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pergerakan tanah kembali terjadi dengan intensitas lebih besar. Kondisi tanah mengalami pergeseran horizontal sekitar 25–100 cm dan penurunan vertikal 40–50 cm.
”Akibatnya akses jalan Sedayu–Lebak saat ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Area pertanian seluas kurang lebih 5.000 m3 juga terdampak,” bebernya.
Murianews, Grobogan – Pergeseran tanah atau tanah bergerak terjadi di Dusun Sandi, Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Tanah bergerak di Sedayu itu bahkan berlangsung dua kali, yakni Sabtu (22/11/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dan Minggu (23/11/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menjelaskan, pergerakan tanah awalnya hanya berupa penurunan kecil. Kemudian berkembang menjadi pergeseran besar hingga mengganggu akses utama warga.
”Awalnya Sabtu dini hari, warga mendapati penurunan tanah di dekat saluran air,” kata dia.
Ia menambahkan, diduga kebocoran aliran air bersih di sekitar titik tersebut menjadi pemicu awal terjadinya tanah bergerak di Sedayu Grobogan. Warga sempat melakukan penanganan darurat dengan memperbaiki saluran air tersebut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pergerakan tanah kembali terjadi dengan intensitas lebih besar. Kondisi tanah mengalami pergeseran horizontal sekitar 25–100 cm dan penurunan vertikal 40–50 cm.
”Akibatnya akses jalan Sedayu–Lebak saat ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Area pertanian seluas kurang lebih 5.000 m3 juga terdampak,” bebernya.
Penanganan...
Ia memastikan tim gabungan telah berada di lokasi tanah bergerak Sedayu untuk melakukan penanganan cepat. Pihaknya pun terus memantau perkembangan karena potensi arah pergerakan tanah menuju aliran sungai di bawahnya.
”Sejumlah langkah tanggap darurat telah dilakukan BPBD bersama TNI-Polri, DPUPR, pemerintah desa, dan warga,” lanjutnya.
Penanganan yang dilakukan yakni asesmen lokasi terdampak, penutupan rekahan dwngan kasang berisi pasir dan batu, dan pemasangan rambu peringatan pada titik-titik rawan.
Atas kejadian itu, BPBD juga memberikan beberapa rekomendasi teknis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Antara lain menghindari aktivitas beban berat di jalur terdampak dan survei geoteknik lanjutan.
”Kami ingin pastikan tidak ada kebocoran jaringan air, dan kami lakukan penanaman vegetasi berakar kuat seperti vetiver,” katanya.
Ia pun mengimbau warga tetap waspada dan mematuhi rambu-rambu yang terpasang. Jika terjadi tanah bergerak lanjutan, ia meminta warga segera lapor ke petugas atau perangkat desa.
Editor: Anggara Jiwandhana