Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman meminta para purnawirawan TNI untuk tidak memengaruhi para juniornya yang masih aktif sebagai prajurit dalam mendukung salah satu calon.

Sebaliknya, pihaknya mempersilahkan para purnawirawan untuk mendukung para capres secara pribadi.

”Saya lihat ada purnawirawan dukung-mendukung. Silakan, itu (mereka) secara pribadi. Tapi jangan coba-coba mengganggu prajurit aktif sehingga memengaruhi mereka mendukung salah satu calon,” katanya seperti dikutip Suara.com.

Terkait hal itu, Dudung pernah meminta kepada para purnawirawan untuk tidak menggunakan atribut satuan. Baik berupa lencana, lokasi, maupun baret, saat melakukan aktivitas politik. Hal itu karena berpotensi mendapat pemahaman keliru dari publik.

Penggunaan atribut TNI bagi prajurit yang telah diberhentikan dengan hormat, yaitu mengundurkan diri atau purnawirawan, diatur dalam Surat Telegram Panglima TNI Nomor: 1681/2018 dan Surat Telegram Kasad Nomor: 33/2019 tentang Penggunaan Hak Berpolitik.

Dudung mengatakan netralitas TNI merupakan harga mati yang tak bisa ditawar-tawar. TNI AD berkomitmen tidak akan terlibat dalam politik praktis, baik secara institusi, personal, maupun dalam penggunaan sarana dan prasarana milik TNI AD.

”Yang jelas, saya sudah sampaikan kepada seluruh jajaran, persiapan dalam rangka Pemilu 2024, kepada kodam, kodim, koramil, bahwa pegang teguh netralitas. Jangan sampai ada yang coba-coba memihak salah satu calon," tegasnya.

Dia menegaskan pula bahwa prajurit TNI AD harus tegak lurus terhadap arahan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Presiden Joko Widodo. Bahwasannya prajurit dan ASN TNI harus bersikap netral dalam Pemilu 2024.

”Saya tegak lurus, loyalitas saya kepada panglima TNI, kepada presiden, ya, kita harus netral,” tambahnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler