Diduga Lecehkan Pasien, 3 Perawat Puskesmas di Gowa Diskors
Supriyadi
Jumat, 10 November 2023 11:22:00
Murianews, Gowa – Tiga perawat Puskesmas Kampili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diskors setelah video dugaan pelecehan pasien kecelakaan viral di media sosial.
Langkah itu dilakukan supaya perbuatan tersebut tidak terulang dan menjadi pembelajaran untuk semua perawat dalam menjalankan tugasnya.
”Saya selaku kepala puskesmas Kampili meminta maaf atas viralnya video tersebut. Saat ini tiga perawat tersebut diskors selama sebulan sebagai bentuk sanksi,” kata Kepala Puskesmas Kampili, Imran, seperti dilansir dari Suara.com, Jumat (10/11/2023).
Imran menjelaskan, video yang beredar tersebut berawal saat korban dilarikan ke Puskesmas Kampili setelah mengalami kecelakaan. Selama di puskesmas, ia memastikan korban ditangani secara medis dan sudah sesuai standar operasional prosedur (sop) di puskesmas.
Namun, ia terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara. Saat akan hendak dirujuk, pihak puskesmas mencari kontak keluarga korban. Namun karena terkunci, perawat terpaksa membuat video untuk mengabari keluarga korban.
”Jadi perawat ini maksudnya hanya inisiatifnya untuk merekam. Maksudnya mungkin direkam baru dikirim ke kontak pihak keluarganya supaya tahu keberadaan korban sedang pingsan,” ungkapnya.
Sementara, perawat lain membersihkan luka korban menggunakan alkohol. Niatnya untuk merangsang kesadaran korban.
Saat diberi alcohol inilah, korban reflek menendang seorang perawat. Dari situlah perawat bercanda dan menyebut kata Njir.
Ia mengaku korban sempat tidak sadarkan diri selama 18 jam. Namun saat ini kondisinya mulai berangsur pulih.
Imran pun meminta maaf atas viralnya video tersebut. Imran mengatakan sudah menskorsing perawat tersebut selama sebulan sebagai bentuk sanksi.
Imran juga meluruskan istilah "njir" yang diucapkan perawat di video itu. Menurutnya, itu hanyalah kata-kata gaul.
”Dia (pasien) kan menendang petugas. Jadi (petugasnya) kaget dan bilang njir, bukan anjing. Biasa, itu kan bahasa gaul, kalau kita biasa bilang astaga,” sebutnya.
Disinggung terkait waktu kejadian, Imran pun menegaskan kejadian tersebut terjadi Minggu (5/11/2023) malam. Hanya saja, video tersebut viral baru-baru ini dan langsung dilakukan tindakan.



