Surat Suara Simulasi Pilpres Hanya 2 Paslon, Ini Penjelasan KPU
Supriyadi
Kamis, 4 Januari 2024 13:51:00
Murianews, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) merespon protes surat suara simulasi pilpres yang dilayangkan PDIP Solo. Protes itu terjadi setelah PDIP Solo mendapati surat suara simulasi pilpres itu hanya berisi dua kolom paslon.
Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik mengatakan, surat suara simulasi dengan dua paslon tersebut merupakan human error yang tidak disengaja. Ia juga menegaskan KPU tidak ada motif apapun atas human error tersebut.
”Itu (surat suara simulasi pilpres) terjadi karena human error yang tidak disengaja. Tidak ada motif lainnya, kecuali memang kekhilafan yang terjadi,” kata Idham Holik seperti dilansir dari Detiknews, Kamis (4/1/2024).
Idham menegaskan, begitu mengetahui adanya surat suara di simulasi pilpres hanya dua kolom paslon, pihaknya langsung meminta kepada KPU di daerah untuk menghentikan kegiatan simulasi dengan surat suara tersebut.
Dia juga menegaskan KPU RI telah meminta kepada KPU daerah untuk melakukan simulasi kembali dengan surat suara tiga pasangan calon.
”KPU akan memerintahkan kepada KPU di daerah yang telah melakukan simulasi dengan surat surat dua pasang calon dengan melakukan simulasi kembali dengan minimal tiga pasang calon,” sambung dia.
Idham menambahkan, sebelumnya, pihaknya mengaku sudah meminta KPU di daerah untuk tidak menggunakan dummy dua paslon tersebut. Namun, fakta di lapangan masih ada yang menggunakan.
”Pada 29 Desember 2023 saya sudah minta kepada seluruh KPU di daerah agar tidak menggunakan dummy surat suara tersebut. Tapi ternyata masih ada. Sekali lagi ini human error,” tandasnya.
Sebelumnya, simulasi pilpres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) diprotes PDIP Solo. Gara-garanya, surat suara di simulasi pilpres tersebut hanya ada dua paslon. Sementara, di Pilpres 2024 nanti akan ada tiga paslon.
Liasion Officer (LO) PDIP Solo YF Sukasno mengatakan, diketahuinya dua paslon dalam simulasi tersebut berawal saat pihaknya meminta contoh surat suara untuk Pemilu 2024 ke KPU Solo. Di situ, ia mendapatkan surat suara simulasi untuk Pilpres, DPD, DPR, hingga DPRD.
”Saat membuka simulasi surat suara Pilpres, saya melihat di dalamnya hanya ada dua contoh kolom paslon. Padahal, paslonnya ada tiga. Ini simulasi lho,” katanya seperti dilansir Detikjateng.
Ia menilai, dalam konteks simulasi, seharusnya surat suara pilpres itu dibuat persis dengan jumlah paslon yang ada saat ini, yakni tiga paslon. Dengan begitu, nantinya mereka bisa menerapkan simulasi yang didapat saat Pemilu 2024 digelar
”Di KBBI arti simulasi kan latihan yang mendekati real. Sehingga, lho kok hanya dua kolom. Harusnya kalau latihan ya kolomnya tetap tiga, menurut saya ini menyesatkan,” ujarnya.



