Rabu, 19 November 2025

Murianews, Padang – Mabes Polri turun gunung untuk menangani kasus ledakan rumah sakit atau RS Semen Padang yang terjadi Selasa (30/1/2024). Dalam penanganannya, Mabes polri menerjunkan tim forensik yang akan bekerja bersama Tim Labfor Polda Riau.

Kepala Bidang Labfor Polda Riau AKBP Erik Rezakola mengatakan, timnya bersama Mabes Polri serta Inafis Polresta Padang akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait ledakan yang terjadi.

Menurutnya, meski telah ada indikasi awal penyebab ledakan yang berasal dari instalasi AC sentral yang berada di SPH, namun perlu diperiksa lebih dalam untuk mendapatkan kepastian penyebab ledakan.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan penyisiran menyeluruh dari lantai satu hingga lantai tujuh rumah sakit. Hal itu sekaligus untuk mendapatkan bukti secara teknis kriminalistik

”Pemeriksaan sudah dimulai hari ini. Terkait lama tidaknya tergantung di lapangan,” katanya seperti dilansir dari Humas Polri, Rabu (31/1/2024)

Sementara itu, dilansir dari Suara.com, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanuar mengaku turut mendata serta mengoordinasikan pemindahan pasien RS Semen Padang ke sejumlah rumah sakit lain.

Lila mengatakan selanjutnya pihak Dinas Kesehatan Sumbar akan berkoordinasi dengan pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Sebelumnya, RS Semen Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, mengalami kegemparan saat sebuah ledakan terjadi. Kejadian ini berlangsung pada Selasa (30/1/2024) petang.

Ledakan ini memunculkan kepanikan dari seluruh penghuni Rumah Sakit Padang. Begitu ledakan terjadi, evakuasi terhadap pasien-pasien yang ada di dalam bangunan rumah sakit lansung dievakuasi.

Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap dalam keterangannya, Rabu (31/1/2024) memastikan ledakan yang terjadi bukan disebabkan oleh bom. Lokasi ledakan terjadi di ruang tunggu sekitar Polilinik Semen Padang Hospital (SPH).

Lokasi ledakan sudah diselidiki dan dipastikan bukan karena ledakan bom. Lebih lanjut pihaknya menduga ledakan itu dipicu oleh tabung gas untuk las para pekerja yang sedang memperbaiki AC.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler