Dia mengatakan, Google yang diandalkan untuk mencari pembaca juga mengalami tengah gencar mengembangkan Artificial Intelligence (AI). Karena itu ada kemungkinan Google akan menutup Google Search dan Discover.
”Padahal, dua produk Google tersebut masih sangat diandalkan untuk mencari pembaca. Situasinya membuat bisnis media semakin tidak menentu,” katanya.
Ditambah lagi, lanjutnya, media sosial yang tidak lagi bisa diharapkan untuk mengangkat trafik menjadi problem bagi media online lokal. Karena itu, mau tidak mau industri media harus segera melakukan migrasi.
Murianews, Surabaya – Local Media Community atau LMC 2025 yang digelar Suara.com dan Beritajatim.com mengajak media local di Indonesia untuk membaca peluang dalam bisnis media.
Pasalnya, media lokal khususnya yang bergerak online selalu mengalami perubahan platform global sangat cepat. Karena itu, peluang sekecil apapun harus dicoba.
Pernyataan itu diungkapkan CEO Suara.com Suwarjono saat memberikan materi mengenai ”Lanskap Periklanan dan Bisnis Media Berita pada Isu Energi dan Keberlanjutan”.
Dia mengatakan, Google yang diandalkan untuk mencari pembaca juga mengalami tengah gencar mengembangkan Artificial Intelligence (AI). Karena itu ada kemungkinan Google akan menutup Google Search dan Discover.
”Padahal, dua produk Google tersebut masih sangat diandalkan untuk mencari pembaca. Situasinya membuat bisnis media semakin tidak menentu,” katanya.
Ditambah lagi, lanjutnya, media sosial yang tidak lagi bisa diharapkan untuk mengangkat trafik menjadi problem bagi media online lokal. Karena itu, mau tidak mau industri media harus segera melakukan migrasi.
”Kita harus banyak model bisnis yang suport kita yang arahnya out off media,” katanya.
Memanfaatkan AI…
Salah satunya yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan AI untuk mengembangkan bisnis media.
”Sebab, alat ini tidak bisa membuat kontennya sendiri, melainkan membutuhkan tulisan-tulisan dari media. Di sinilah yang bakal menjadi kekuatan tersendiri,” tegasnya.
Selain itu, bisnis lain yang bisa dikembangkan, yakni dengan memanfaatkan homelase media, baik dengan membuatnya sendiri atau mengkordinir mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, model homeless media berkembang pesat di media sosial.
Cara lain yang bisa dimanfaatkan dengan bisnis media ialah melalui afflied. Tinggal bagaimana media menghubungkan antara news dengan e-commerce. Selanjutnya yakni pemanfaatkan video dengan konten yang kekinian.
”Revenue model ada beberapa seperti digital kreatif, iklan direct, platform Facebook Video dan YouTube, live streaming, rumah produksi, trainning center, programatic, fewcents,” terangnya.
LMC 2025 menawarkan kolaborasi untuk mengembangkan bisnis media bersama, mulai dari AI untuk media lokal, jaringan media berkelanjutan, startup for media start up, woman media startup, dan media innovation grant.
Sementara itu, Amir Suherlan dari Wavemaker mengatakan, media online sebenarnya masih mendapat tempat di masyarakat. Dari tujuh jam orang menggunakan internet dalam sehari, satu setengah jam di antaranya mengonsumsi berita.
”Kalau bicara online atau web, konsumsinya sangat kecil. Tapi kalau bicara medsos atau homeless media konsumsinya cukup tinggi,” ujarnya.