Ibu korban ED menjelaskan, dugaan pemukulan tersebut terjadi Selasa (18/5/2025) sekitar pukul 09.30 Wita. Akibat pemukulan itu, anaknya sempat tak sadarkan diri selama dua jam dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Ruteng untuk menjalani rontgen.
Ester mengatakan anaknya itu terjatuh setelah diduga dipukul oleh gurunya di ruang kelas sekolah tersebut. Sontak, kepala korban mengenai meja di belakangnya saat tersungkur.
AD rupanya sudah mendengar keriuhan para siswanya di ruang kelas itu. Tiba di dalam kelas, AD menanyakan siswa yang bernyanyi hingga anaknya menjadi korban pemukulan dengan tangan terkepal di kepala.
Akibat pemukulan itu anaknya terus mengeluh pusing seusai dipukuli oleh gurunya. Ia pun membawa sang buah hati ke RSUD Ruteng untuk rontgen kepalanya.
Murianews, Manggarai – Siswa kelas 4 SD yang masih berusia 11 tahun diduga dipukul gurunya sendiri hingga pingsan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh keluarga korban.
Langkah itu dilakukan lantaran ia sempat pingsan dua jam hingga membuat keluarga panik.
Ibu korban ED menjelaskan, dugaan pemukulan tersebut terjadi Selasa (18/5/2025) sekitar pukul 09.30 Wita. Akibat pemukulan itu, anaknya sempat tak sadarkan diri selama dua jam dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Ruteng untuk menjalani rontgen.
”Poli pongga hitu langsung pingsan hia (Setelah dipukul, dia langsung pingsan),” terang ED deperti dilansir Detik.com.
Ester mengatakan anaknya itu terjatuh setelah diduga dipukul oleh gurunya di ruang kelas sekolah tersebut. Sontak, kepala korban mengenai meja di belakangnya saat tersungkur.
Dugaan pemukulan itu terjadi di ruang kelas pada Selasa (18/2/2025) pagi. Sebelum pemukulan itu, ruangan tersebut riuh lantaran sejumlah siswa bernyanyi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
AD rupanya sudah mendengar keriuhan para siswanya di ruang kelas itu. Tiba di dalam kelas, AD menanyakan siswa yang bernyanyi hingga anaknya menjadi korban pemukulan dengan tangan terkepal di kepala.
Akibat pemukulan itu anaknya terus mengeluh pusing seusai dipukuli oleh gurunya. Ia pun membawa sang buah hati ke RSUD Ruteng untuk rontgen kepalanya.
Sekolah bantah ada pemukulan...
Kepala SD tempat korban sekolah IA, membantah AD memukul korban hingga pingsan. Menurutnya, korban mengaku mengalami pusing hingga istirahat di ruang kerjanya sebelum pulang ke rumah.
Kronologi kejadian versi IA tersebut berbeda dengan yang disampaikan ibu korban.
Menurut IA, AD hanya mencubit dan menjitak kepala korban setelah sejumlah siswa di ruang kelas itu bernyanyi saat AD sedang mengajar mereka.
Ia menyebut tindakan AD terhadap korban dan siswa lainnya sebagai tanda kasih seorang guru kepada murid-muridnya.
”Namanya guru, seperti orang tua tidak mau kalau perilaku anak seperti itu. Kemarin itu bukan dipukul, itu cubit dengan kasih toki (ketok) sedikit kepala. Ya sentuhan kasih menurut kami guru, tidak ada benci. Bukan pingsan tapi pusing,” jelasnya.
Seusai dicubit oleh AD, korban tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Korban disebutnya baru mengeluh pusing pada jam istirahat.
Saat ini kasus tersebut telah dilaporkan ke Polres Mangarai dan sedang ditangani.