Pernyataan itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo, Jawa Timur, R. Oemar Sjarief.
”Korban meninggal atas nama Abd Halil (59). Korban dilaporkan tersret arus Senin sore dan ditemukan pada malam hari oleh warga setempat,” kata Oemar seperti dilansir Antara
Ia menjelaskan, dari laporan yang diterimanya, korban keluar rumah pada Senin (10/3) sore dan tidak kunjung pulang hingga waktu berbuka puasa. Keluarga korban pun panik dan mencari keberadaan korban karena hujan deras dan banjir menggenangi permukiman warga setempat.
Warga bersama keluarganya menemukan korban di areal sawah yang tergenang air dalam kondisi meninggal dunia dan diduga korban terseret banjir yang menerjang desa setempat.
Oemar mengatakan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Probolinggo menyebabkan 10 desa yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Krejengan, Pajarakan, dan Maron, terendam banjir.
”Di Kecamatan Krejengan, banjir melanda enam desa yakni Desa Opo-opo, Desa Jatiurip, Desa Patemon, Desa Kamalkuning, Desa Tanjung Sari, dan Desa Krejengan, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana tersebut,” tuturnya.
Murianews, Probolinggo – Banjir Probolinggo memakan korban. Seorang kakek bernama Abd Halil (59), warga Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, dilaporkan meninggal terseret derasnya banjir, Senin (10/3/2025).
Pernyataan itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo, Jawa Timur, R. Oemar Sjarief.
”Korban meninggal atas nama Abd Halil (59). Korban dilaporkan tersret arus Senin sore dan ditemukan pada malam hari oleh warga setempat,” kata Oemar seperti dilansir Antara
Ia menjelaskan, dari laporan yang diterimanya, korban keluar rumah pada Senin (10/3) sore dan tidak kunjung pulang hingga waktu berbuka puasa. Keluarga korban pun panik dan mencari keberadaan korban karena hujan deras dan banjir menggenangi permukiman warga setempat.
Warga bersama keluarganya menemukan korban di areal sawah yang tergenang air dalam kondisi meninggal dunia dan diduga korban terseret banjir yang menerjang desa setempat.
Oemar mengatakan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Probolinggo menyebabkan 10 desa yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Krejengan, Pajarakan, dan Maron, terendam banjir.
”Di Kecamatan Krejengan, banjir melanda enam desa yakni Desa Opo-opo, Desa Jatiurip, Desa Patemon, Desa Kamalkuning, Desa Tanjung Sari, dan Desa Krejengan, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana tersebut,” tuturnya.
Pemukiman Warga Ikut Terendam...
Sedangkan di Kecamatan Pajarakan, banjir melanda tiga desa yakni Desa Ketompen, Desa Selogudig Wetan, dan Selogudig Kulon, serta di Kecamatan Maron luapan banjir melanda Desa Brani wetan.
”Hari ini kami melakukan asesmen lanjutan karena pada Senin (10/3) malam fokus untuk mengevakuasi warga rentan yang terjebak banjir ke tempat yang aman di sejumlah titik,” katanya.
Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Probolinggo tersebut menyebabkan sejumlah infrastruktur rusak, seperti jembatan penghubung antardesa dan rumah warga.
”Saya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama cuaca ekstrem, karena dapat terjadi bencana sewaktu-waktu seperti banjir dan tanah longsor,” ujarnya.