Rabu, 19 November 2025


Sebanyak 382 siwa-siswi didampingi oleh para wali santrinya menghadiri acara itu. Acara tersebut juga dihadiri para duriyah beserta pengurus Yayasan Salafiyah Kajen dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati.

Acara yang merupakan rangkaian acara penutup program pembelajaran tahun 2022/2023 itu dibuka dengan bacaan tahlil bersama. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kalung wisuda oleh Kepala Madrasah, Kiai Ahmad Ruman Masyfu' ke semua siswa-siswi kelas 9 Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Kajen.

Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan ke para murid berprestasi. Yaitu bidang Tahfidz Reguler kepada Ahmad Nurdiansyah (9E), bidang Tahfidz Unggulan kepada Kamila Hidayatus Z (9F), bidang Seni Cipta dan Baca Puisi tingkat Provinsi kepada Hilyatul Faadiyah H (9F).

Baca: Tim Bahasa Arab MTsN 1 Pati Sabet Juara II Nasional Ajang Guru dan Siswa Berprestasi

Lalu, bidang Qiroah Unggulan kepada Basyiroh Lailatul Rohmah (9G), bidang Nilai Assesmen Madrasah kepada Aghna Bustani A (9A), bidang Olahraga Cabang Petanque kepada Margareth Citra A (9J) dan Bidang Qiroah Kitab Reguler kepada Alief Fachriza S (9E).

”Ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para murid supaya dapat terus mempertahankan prestasi yang telah diraihnya,” ujar Kepala Madrasah, Kiai Ahmad Ruman Masyfu'.

Ia pun menilai sudah saatnya memang MTs Salafiyah membuka dan menambah lagi MTs Salafiyah 2. Menurutnya keterbatasan lahan di Pati nanti bisa disiasati semisal mendirikan di Jogja atau daerah lainnya.Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Pati, yang diwakili oleh Kabag TU Ahmad Syaiku mengatakan anak-anak lulusan MTs Salafiyah Kajen harus punya cita-cita yang tinggi.”Awal untuk menjajaki karir ya memang di MTs. Salafiyah Kajen ini, selanjutnya, terlepas dari mana saja adek-adek berasal harus tetap menggantungkan cita-cita di atas langit sama-sama,” ujar Syaiku.Syaiku juga berharap MTs Salafiyah Kajen tahun depan bisa lebih serius untuk mengirimkan kontingen terbaiknya, utamanya di cabang lomba Musabaqoh Kitab. Karena kemampuan anak membaca kitab-kitab kuning termasuk karakteristik tersendiri yang harus dimiliki oleh madrasah.”Mempelajari pelajaran umum akan lebih mudah ketimbang harus belajar untuk membentuk karakter seseorang. Penelitian terbaru membuktikan seorang siswa mampu menguasai pengetahuan matematika maupun bahasa hanya cukup 2-3 tahun. Tetapi untuk belajar mengantre dengan baik dan benar, setidak-tidaknya memerlukan waktu 12 tahun,” pungkas dia. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler