Sepanjang jalan itu terlihat beberapa lubang. Lubang itu mencoba ditutupi dengan tanah padas. Saat musim hujan, jalan berubah menjadi kubangan lumpur. Sementara saat musim panas seperti saat ini, jalan berdebu.
”Harus hati-hati. Karena rusak parah. Kalau musim panas berdebu, musim hujan berlumpur. Sebenarnya beberapa sudah diperbaiki. Tapi tidak rata (semuanya). Masih banyak yang rusak,” ujar salah satu warga Sukolilo, Iqbal, Rabu (5/7/2023).
Ia mengatakan kerusakan jalan ini akibat aktivitas truk pengangkut tambang galian C yang berada di pinggir jalan. Gundulnya kawasan hutan Pegunungan Kendeng juga menjadi penyebab jalan itu rusak.
”Hal ini mengakibatkan air tidak bisa meresap secara baik dan debit air yang tidak bisa ditampung akhirnya meluap ke jalan. Jalan pun jadi hancur,” katanya yang juga aktivis lingkungan ini.
Sementara, pengguna jalan harus bersabar ketika melintasi jalan ini. Mereka harus berhati-hati agar terhindar dari kecelakaan.
”Apalagi banyak truk tambang yang melintas. Jadi tambah ektra hati-hati. Menghindari lubang sekaligus menghindari truk dump,” kata Mutia yang melewati jalan ini pada Selasa (4/7/2023) kemarin.Ia pun merasa tidak nyaman dengan kondisi Jalan Sukolilo-Prawoto. Mutia berharap jalan alternatif penghubung Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus itu segera diperbaiki.”Kalau pakai sepeda motor jelas tak nyaman. Jalannya rusak parah,” tuturnya.Sebelumnya, pada akhir tahun lalu jalan Sukolilo-Prawoto diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Pati. Pada April, pekerjaan jalan juga dikejar untuk menyambut Hari Raya Idulfitri.Namun hanya sebagian jalan yang diperbaiki. Masih banyak titik yang belum tersentuh perbaikan. Editor: Supriyadi
Murianews, Pati – Kondisi Jalan Sukolilo-Prawoto, Pati, Jawa Tengah, rusak parah. Warga menyebut jalan alternatif penghubung Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus ini berdebu saat musim panas dan berlumpur saat musim hujan.
Sepanjang jalan itu terlihat beberapa lubang. Lubang itu mencoba ditutupi dengan tanah padas. Saat musim hujan, jalan berubah menjadi kubangan lumpur. Sementara saat musim panas seperti saat ini, jalan berdebu.
”Harus hati-hati. Karena rusak parah. Kalau musim panas berdebu, musim hujan berlumpur. Sebenarnya beberapa sudah diperbaiki. Tapi tidak rata (semuanya). Masih banyak yang rusak,” ujar salah satu warga Sukolilo, Iqbal, Rabu (5/7/2023).
Ia mengatakan kerusakan jalan ini akibat aktivitas truk pengangkut tambang galian C yang berada di pinggir jalan. Gundulnya kawasan hutan Pegunungan Kendeng juga menjadi penyebab jalan itu rusak.
”Hal ini mengakibatkan air tidak bisa meresap secara baik dan debit air yang tidak bisa ditampung akhirnya meluap ke jalan. Jalan pun jadi hancur,” katanya yang juga aktivis lingkungan ini.
Baca: 7 Ruas Jalan Rusak di Pati Bakal Diperbaiki Pusat, Ini Bocorannya
Sementara, pengguna jalan harus bersabar ketika melintasi jalan ini. Mereka harus berhati-hati agar terhindar dari kecelakaan.
”Apalagi banyak truk tambang yang melintas. Jadi tambah ektra hati-hati. Menghindari lubang sekaligus menghindari truk dump,” kata Mutia yang melewati jalan ini pada Selasa (4/7/2023) kemarin.
Ia pun merasa tidak nyaman dengan kondisi Jalan Sukolilo-Prawoto. Mutia berharap jalan alternatif penghubung Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus itu segera diperbaiki.
”Kalau pakai sepeda motor jelas tak nyaman. Jalannya rusak parah,” tuturnya.
Sebelumnya, pada akhir tahun lalu jalan Sukolilo-Prawoto diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Pati. Pada April, pekerjaan jalan juga dikejar untuk menyambut Hari Raya Idulfitri.
Namun hanya sebagian jalan yang diperbaiki. Masih banyak titik yang belum tersentuh perbaikan.
Editor: Supriyadi