Jumat, 21 November 2025

Murianews, Pati – Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan dua desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah sebagai Kampung Moderasi Beragama (KMB). Kedua desa itu terletak di Kecamatan Gunungwungkal, yakni Desa Jrahi dan Desa Giling.

Lounching digelar secara terpusat di Wihara Saddhagiri Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Rabu (26/7/2023). Plt Kepala Kantor Kemenag Pati Ahmad Syaikhu mendatangi langsung acara ini.

Berbagai tokoh masyarakat maupun tokoh agama menghadiri lounching tersebut. Di antaranya Camat Gunungwungkal Febes Mulyono, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pati Ahmad Choiron dan Kapolsek Gunungwungkal AKP Subadi.

Kedua desa ini menjadi desa pertama di Kabupaten Pati yang ditetapkan menjadi KMB. Kemenag memilih kedua desa ini lantaran terdapat berbagai agama maupun penghayat kepercayaan yang dianut masyarakat.

”Di sana ada Islam, Budha, Kristen dan penghayat kepercayaan. Ini sudah mencerminkan adanya moderasi beragama yang baik,” kata Plt Kepala Kantor Kemenag Pati Ahmad Syaikhu.

Pihaknya berharap dengan ditetapkannya KMB di Kabupaten Pati toleransi antarumat beragama semakin kuat dan perpecahan dapat dihindarkan.

Camat Gunungwungkal Febes Mulyono pun merasa bersyukur dengan ditetapkannya dua desa di wilayahnya menjadi KMB. Ia pun berharap kerukunan antarumat beragama terus terjalin.

”Ini menjadi simbol kerukunan antar umat beragama. Keyakinan masing-masing pribadi tapi kerukunan kita sama. Saya adalah kita,” imbuh Febes.

Hal senada juga diungkapkan Ketua FKUB Kabupaten Pati Ahmad Choiron. Ia mengatakan terdapat enam agama yang dianut masyarakat Kabupaten Pati dan berbagai penghayat kepercayaan.

Ahmad Choiron menilai kerukunan antarumat harus dijaga. Apabila tidak ada upaya untuk menjaga kerukunan, ia khawatir terjadi konflik antarumat beragama.

”Ini harus diuri-uri. Kerukunan antar umat beragama termasuk tugas saya. Agar untuk beragama ini tidak terlalu keras dan radikal. Karena ini kita tidak sendirian. Kita tidak hanya personal umat beragama tapi kampung. Ndak ada konflik dan persoalan. Hidup rukun, toleransi,” pungkas dia.

 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler