Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Sebanyak 676 mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muria Kudus (UMK) diterjunkan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Mereka disebar ke 44 desa.

Puluhan desa itu tersebar di Kecamatan Margorejo, Gembong dan Gunungwungkal. Mereka bakal menjalani KKN selama sebulan dari 22 Agustus 2023 hingga 21 September 2023.

Sebelum diterjunkan, para mahasiswa KKN UMK ini mengikuti upacara penyambutan di Ruang Pragolo Setda Kabupaten Pati, Senin (21/8/2023). Mereka disambut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pati Muhtar.

’’Mahasiswa kan kaum berilmu. Mudah-mudahan mereka bisa menyumbangsihkan ilmunya untuk memberdayakan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan keluarga, pembangunan masyarakat, dan pembangunan desa,’’ ujar Muhtar.

Sementara itu, Rektor UMK Darsono mengatakan secara keseluruhan ada 2.097 mahasiswa KKN pada 2023 ini. Mereka disebar di Pati dan Kudus.

’’Tapi, ada 116 mahasiswa yang melakukan kegiatan yang sepadan dengan KKN, sehingga kami konversi. Dengan demikian mahasiswa yang terjun untuk KKN kali ini jumlahnya 1.981. Di Kabupaten Pati kami terjunkan 676 mahasiswa. Selebihnya di Kudus,’’ jelas dia.

Tema KKN UMK 2023 kali ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam menunjang pembangunan wilayah. Lewat program KKN ini, UMK diharap ikut terlibat dalam pembangunan di Pati.

Darsono mengungkapkan, ada program unggulan khusus untuk Kabupaten Pati. Yakni, percepatan penurunan stunting dan program kampung iklim (proklim).

Menurutnya perununan stunting, merupakan program prioritas nasional. Ia yakin, mahasiswa KKN UMK akan memperkuat pemahaman masyarakat mengenai perbaikan nutrisi dengan sumber nutrisi lokal.

’’Salah satu contohnya, sebagian masyarakat memberikan anaknya makanan dan minuman instan. Tidak sadar bahwa tajin (air rebusan beras-red) sebetulnya lebih baik,’’ jelas dia.

Adapun mengenai proklim, Darsono menjelaskan saat ini sedang terjadi proses perubahan iklim yang dampak buruknya mesti diantisipasi.

Ia pun berharap Mahasiswa KKN UMK bisa memberi pemahaman pada masyarakat untuk melakukan aksi preventif, misalnya dengan tidak membakar sampah, mengelola sampah keluarga, dan menghemat air.

 

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler