Duh! 10.860 Warga Pati Alami Kemiskinan Ekstrem
Umar Hanafi
Kamis, 12 Oktober 2023 13:35:00
Murianews, Pati – Sebanyak 10.860 warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami kemiskinan ekstrem. Jumlah tersebut tersebar hampir merata di 406 desa di Bumi Mina Tani
Melihat angka itu, Inspektorat Kabupaten Pati pun bertindak untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem tersebut. Mereka menggandeng Baznas Kabupaten Pati untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem di 15 desa di Kecamatan Winong.
Ini mengingat, pengentasan kemiskinan ekstrem dilakukan gotong royong dan menjadi binaan beberapa dinas. Dengan begitu, diharapkan di tahun 2024 kemiskinan ekstrem ini bisa teratasi.
Inspektur Kabupaten Pati Agus Eko Wibowo mengungkapkan sebanyak 53 jiwa di 15 desa kecamatan tersebut mengalami kemiskinan ekstrem pada 2022 lalu. Saat ini tinggal 33 jiwa yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Pada Kamis (12/10/2023), Inspektorat Pati dan Baznas memberikan beberapa bantuan kepada masyarakat yang masuk data kemiskinan ekstrem. Seremonial pemberian bantuan digelar di Balai Desa Bringinwareng.
”Kita memberikan bantuan 5 RTLH, tiga jamban dan kita berikut bantuan dua kursi roda. Kita bekerja sama dengan Baznas,” ujar dia.
Selain itu pihaknya memberikan 17 bantuan sosial, ikut mengurusi pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebanyak 10 buah, dan membagikan 33 bantuan sembako kepada masyarakat yang masuk daftar kemiskinan ekstrem.
”Tahap selanjutnya kita monitoring terkait KIS dan bansos. Memonitor, Bansos inputnya tanggal 16 Oktober. Kemungkinan kita clearkan tahun ini. Kita juga memberikan 16 tangki air bersih. Kebetulan beberapa desa di Winong terkena kekeringan,” kata dia
Selain dinasnya, organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Pati lainnya juga diberikan tugas untuk melakukan intervensi kemiskinan ekstrem.
Setiap dinas menangani sekitar 15 desa. Mereka ditargetkan bisa mengentaskan memiskinkan maksimal pada tahun 2024 mendatang.
”Alhamdulillah target kita bisa lebih cepat kelas. Penyelesaian kemiskinan ekstrem lebih cepat. Pada tahun ini kelar,” pungkas dia.
Sementara itu Waka II Bidang Pendistribusian Baznas Pati M Amari berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem.
”Karena orang miskin ini susah. Maka bantuan harus segera diberikan. Kita berikan masing-masing rumah Rp 15 juta dan untuk jamban kita berikan bantuan material serta memeberikan bantuan Rp 500 ribu untuk bayar tukang,” imbuh Amari.
Editor: Supriyadi
Murianews, Pati – Sebanyak 10.860 warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami kemiskinan ekstrem. Jumlah tersebut tersebar hampir merata di 406 desa di Bumi Mina Tani
Melihat angka itu, Inspektorat Kabupaten Pati pun bertindak untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem tersebut. Mereka menggandeng Baznas Kabupaten Pati untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem di 15 desa di Kecamatan Winong.
Ini mengingat, pengentasan kemiskinan ekstrem dilakukan gotong royong dan menjadi binaan beberapa dinas. Dengan begitu, diharapkan di tahun 2024 kemiskinan ekstrem ini bisa teratasi.
Inspektur Kabupaten Pati Agus Eko Wibowo mengungkapkan sebanyak 53 jiwa di 15 desa kecamatan tersebut mengalami kemiskinan ekstrem pada 2022 lalu. Saat ini tinggal 33 jiwa yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Pada Kamis (12/10/2023), Inspektorat Pati dan Baznas memberikan beberapa bantuan kepada masyarakat yang masuk data kemiskinan ekstrem. Seremonial pemberian bantuan digelar di Balai Desa Bringinwareng.
”Kita memberikan bantuan 5 RTLH, tiga jamban dan kita berikut bantuan dua kursi roda. Kita bekerja sama dengan Baznas,” ujar dia.
Selain itu pihaknya memberikan 17 bantuan sosial, ikut mengurusi pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebanyak 10 buah, dan membagikan 33 bantuan sembako kepada masyarakat yang masuk daftar kemiskinan ekstrem.
”Tahap selanjutnya kita monitoring terkait KIS dan bansos. Memonitor, Bansos inputnya tanggal 16 Oktober. Kemungkinan kita clearkan tahun ini. Kita juga memberikan 16 tangki air bersih. Kebetulan beberapa desa di Winong terkena kekeringan,” kata dia
Selain dinasnya, organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Pati lainnya juga diberikan tugas untuk melakukan intervensi kemiskinan ekstrem.
Setiap dinas menangani sekitar 15 desa. Mereka ditargetkan bisa mengentaskan memiskinkan maksimal pada tahun 2024 mendatang.
”Alhamdulillah target kita bisa lebih cepat kelas. Penyelesaian kemiskinan ekstrem lebih cepat. Pada tahun ini kelar,” pungkas dia.
Sementara itu Waka II Bidang Pendistribusian Baznas Pati M Amari berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem.
”Karena orang miskin ini susah. Maka bantuan harus segera diberikan. Kita berikan masing-masing rumah Rp 15 juta dan untuk jamban kita berikan bantuan material serta memeberikan bantuan Rp 500 ribu untuk bayar tukang,” imbuh Amari.
Editor: Supriyadi