Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (BUMD Jateng) mengelontorkan 10 ton beras murah di Kabupaten Pati, Senin (6/11/2023). Langkah ini dilakukan untuk menekan inflasi. 

Halaman Pendapa Kabupaten Pati menjadi tempat penyaluran beras murah. Sebuah truk yang berisikan ribuan kantong beras terlihat terparkir di tempat itu. Setiap kantong berisikan 5 kilogram. 

Beras murah ini pun diserbu warga yang telah mendapatkan kupon. Apalagi beras itu lebih murah dari harga pasaran lantaran dijual Rp 10 ribu per kilogram.

Penanggung jawab pembagian beras Beni Pratikta mengatakan dalam satu kilogram beras yang dibagikan para penerima kupon harnya perlu menebus dengan harga Rp 10.000 per kilogram. Harga ini mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp 3.000 dari harga di pasar.

”Sasaran kami tentu masyarakat yang membutuhkan. Yaitu golongan menengah ke bawah dan dikoordinir dari kelurahan di Pati,” kata Beni. 

Dirinya mengatakan droping beras yang dilakukan pemerintah provinsi sekitar pukul 09.00 WIB merupakan kerjasama antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) se-Jawa Tengah. Terhitung beberapa BUMD melakukan patungan untuk menggelontorkan beras murah ke para warga Pati

”Harapannya kami tentu bisa menurunkan inflasi. Biasanya ketika harga beras melambung tinggi dapat mempengaruhi inflansi,” terang Beni. 

Sejak terjadi kenaikan harga beras beberapa bulan lalu inflansi di Kabupaten Pati naik menjadi 0,02 persen. Data itu merujuk pada bulan data inflansi yang terjadi pada September 2023 lalu. 

Saat ini harga beras di pasaran memang tinggi. Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati harga beras saat ini antara Rp 13 ribu per kg hingga Rp 14 ribu per kg. 

Kanaikan harga beras sudah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu. Tingginya harga beras ini disinyalir karena dampak musim kemarau panjang serta stok beras yang menipis. 

 

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler