Rawan Jebol, Normalisasi Sungai Godo Pati Mendesak Dilakukan
Umar Hanafi
Sabtu, 27 Januari 2024 13:29:00
Murianews, Pati — Normalisasi Sungai Godo di Kecamatan Tambakromo dinilai makin mendesak untuk segera dilakukan. Pasalnya, tanggul sungai tersebut rawan jebol dan berpotensi menimbulkan banjir bandang. Apalagi saat Pegunungan Kendeng hujan deras.
Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat mengungkapkan, saat ini kedalaman Sungai Godo 3 meter dan lebarnya sekitar 8—10 meter. Selain itu, kondisi tanggulnya sangat rawan jebol.
”Sudah dua kali pada bulan ini tanggul sungai itu jebol. Jadi perlu dinormalisasi,” ujar dia.
Ia menjelaskan, saat ini ada sepanjang 50 meter tanggul yang kritis di bagian kanan dan kiri. Tanggul rawan itu karena debit air yang meningkat tidak dapat tertampung dengan baik di badan sungai.
Hal itu dikerenakan sungai mengalami pendangkalan sehingga airnya lebih banyak meluber.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan, tanggul sungai tersebut memang berpotensi menimbulkan bencana banjir bandang. Terlebih sejumlah tanggul di sungai itu dinilai rawan atau kritis.
”Melihat kondisi yang ada memang, pihak yang berwenang seperti BBWS ini perlu melakukan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Godo ini, supaya air lebih banyak tertampung di badan sungai, tidak sampai meluber,” kata Martinus.
Upaya yang lain, lanjut Martinus, perlu partisipasi masyarakat dalam merawat tanggul-tanggul sungai. Diantaranya adalah jangan menanami tanaman-tanaman sejenis pohon pisang, ubi, atau ketela di area tanggul yang kritis.
”Tanggul akan lebih kuat jika tidak ditanami tanaman-tanaman seperti itu, yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan sungai. Banyaknya potongan bambu atau kayu yang terbuang di aliran sungai bakal menghambat arus air di sungai. Ini penting diperhatikan,” paparnya.
Kritisnya tanggul sungai tersebut mengancam desa seperti Sinomwidodo, Angkatan Lor dan Angkatan Kidul. Saat hujan deras di wilayah sering kali menyebabkan tanggul jebol dan banjir bandang.
Untuk diketahui sejak November tahun 2023 lalu, sampai sekarang sudah 3 jebol di tempat yang tidak jauh. Pemerintah memang mengupayakan untuk penanganan secara permanen. Melalui usulan ke BBWS.
Ini sangat penting karena masyrakat selalu was-was saat wilayah atas (Pegunungan Kendeng) hujan, masyarakat sudah bersiap-siap kena banjir karena tanggulnya rawan jebol.
Editor: Supriyadi



