Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Puluhan tanggul jebol di Kabupaten Pati hingga saat ini belum diperbaiki. Padahal, tanggul yang jebol itu sudah sekitar setahun lalu.

Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati Pati setidaknya sebanyak 24 tanggul di sejumlah sungai mengalami kerusakan.

Persebaran tanggul jebol mulai dari Sungai Sani, Pandean, Slungkep, anak Sungai Slungkep, anak sungai Tegalombo, Klampok, Sat, Pangarep, Dugong, Widodaren, Gajihan. Kemudian Sungai Limar, Randu Gunting, Gedog, Kersulo dan sungai Simo.

Tanggul-tanggul itu ambrol pada tahun 2023 hingga Februari 2024. Akibat jebolnya tanggul tersebut, banjir bandang pun menerjang. Pemukiman warga hingga lahan pertanian pun tergenang air.

Saat ini, kerusakan tanggul hanya diperbaiki sementara. Banjir bandang pun masih mengancam masyarakat lantaran belum adanya perbaikan permanen.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUTR Sudarno mengaku telah mengusulkan sejumlah perbaikan tanggul kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana. Namun hingga saat ini pihaknya masih menunggu proses usulan tersebut.

”Sebagai upaya perbaikan kami usulkan lewat BBWS. Sukur-sukur nanti tanggul jebol ini dapat tertangani lewat anggaran dalam APBD. Kalau tidak bisa, nanti masih menunggu lagi dan lagi,” ujar Darno, Rabu (21/2/2024).

Darno menyebut di tahun 2024 anggaran perbaikan tanggul jebol dalam APBD mencapai Rp 2 miliar. Menurutnya angka ini belum dapat menjangkau semua tanggul yang mengalami kerusakan di Kabupaten Pati.

”Secara umum memang penanganan ada di BBWS. Tetapi kami dari dinas PU penanganannya yang bersifat prioritas karena terbatasnya anggaran APBD kabupaten,” ungkapnya.

Sejak memasuki musim hujan ini tanggul jebol menyebabkan sejumlah rumah terendam banjir. Selama sepekan saja musibah tanggul jebol telah menimpa Kecamatan Dukuhseti (13/2/2024) dan Kecamatan Batangan (17/2/2024).

Banjir yang menimpa di Kecamatan Dukuhseti bermula dari jebolnya tanggul sungai Kaliguno di Desa Dumpil. Akibat sebagian bangunan sekolah mengalami kerusakan.

Sedangkan jebolnya sungai Gandam di Desa Ketitang wetan Kecamatan Batangan menyebabkan dua RT terendam. Setidaknya sebanyak 25 kepala keluarga terendam air dengan ketinggian 10 hingga 15 centimeter.

Banyaknya tanggul jebol disebut Badan Penanggulangan Banjir Daerah (BPBD) Pati akibat  ditanami tanaman semusim. Sehingga banyak hewan pengerat yang merusak tanggul dengan membuat lubang dan menyebabkan tanggul dalam kondisi kritis.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler