Jelang Ramadhan, Harga Sembako Melejit di Pasar Pati
Umar Hanafi
Sabtu, 24 Februari 2024 13:32:00
Murianews, Pati – Harga Sembako (Sembilan Bahan Pokok) di pasar Pati, Jawa Tengah melejit menjelang bulan suci Ramadhan. Masyarakat pun mengeluh dengan keadaan ini.
Salah satu pedagang di Pasar Puri Pati, Hanik (57) mengungkapkan, kenaikan harga sejumlah komoditas Sembako itu mulai dari minyak goreng, bawang merah hingga telur.
Disebutkannya, harga bawang merah lokal mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Jika sebelumnya seharga Rp 18 ribu per kilogram, maka pada pekan ini menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
”Harga bawang merah sekarang Rp 25 ribu per kilogram padahal sebelumnya Rp 18 ribu. Kalau kenaikannya, baru-baru ini. Sejak awal pekan ini. sekitar 3 hari,” ucapnya, Sabtu (24/2/2024).
Harga telur juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari sebelumnya seharga Rp 24 ribu per kilogramnya, kini menjadi Rp 28 ribu per kilogramnya.
”Harga telur juga mulai naik hari-hari terakhir ini. Harganya sekarang Rp 28 per kilogramnya. Tapi penyebab saya enggak tahu,” ujar dia.
Harga bawang putih juga mengalami kenaikan sampai Rp 2 ribu per kilogramnya. Dari sebelumnya seharga Rp 38 ribu tembus menjadi Rp 40 ribu.
Sementara kenaikan harga minyak goreng tidak terlalu tinggi. Hanya sekitar Rp 5 rupiah per liternya. Dari sebelumnya seharga Rp 15 ribu naik menjadi Rp 15.500.
"Minyak goreng kemasan 175 ribu per kartonnya. Naik 5 ribu. Kalau per botolnya naik hanya sekitar Rp 500 rupiah," bebernya.
Meskipun sejumlah harga sembako mengalami kenaikan, harga beras justru sedikit mengalami penurunan. Hanik menyebut penurunan harga karena banyak petani yang sudah panen.
”Turun sekitar Rp 5 rupiah. Harga jual Rp 15 ribu. Karena banyak yang sudah panen. Kalau kemarin tinggi. Rp 15.500 hingga Rp 16 ribu,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Koeswantoro mengatakan bahwa kenaikan harga sembako akibat minimnya pasokan. Meskipun begitu, stoknya dilaporkan cukup tersedia di pasaran.
”Kenaikan harga disebabkan karena pasokan berkurang dan harga jual dari pedagang pengepul naik. Sehingga pedagang menaikkan harganya ke konsumen,” kata dia.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Pati – Harga Sembako (Sembilan Bahan Pokok) di pasar Pati, Jawa Tengah melejit menjelang bulan suci Ramadhan. Masyarakat pun mengeluh dengan keadaan ini.
Salah satu pedagang di Pasar Puri Pati, Hanik (57) mengungkapkan, kenaikan harga sejumlah komoditas Sembako itu mulai dari minyak goreng, bawang merah hingga telur.
Disebutkannya, harga bawang merah lokal mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Jika sebelumnya seharga Rp 18 ribu per kilogram, maka pada pekan ini menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
”Harga bawang merah sekarang Rp 25 ribu per kilogram padahal sebelumnya Rp 18 ribu. Kalau kenaikannya, baru-baru ini. Sejak awal pekan ini. sekitar 3 hari,” ucapnya, Sabtu (24/2/2024).
Harga telur juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari sebelumnya seharga Rp 24 ribu per kilogramnya, kini menjadi Rp 28 ribu per kilogramnya.
”Harga telur juga mulai naik hari-hari terakhir ini. Harganya sekarang Rp 28 per kilogramnya. Tapi penyebab saya enggak tahu,” ujar dia.
Harga bawang putih juga mengalami kenaikan sampai Rp 2 ribu per kilogramnya. Dari sebelumnya seharga Rp 38 ribu tembus menjadi Rp 40 ribu.
Sementara kenaikan harga minyak goreng tidak terlalu tinggi. Hanya sekitar Rp 5 rupiah per liternya. Dari sebelumnya seharga Rp 15 ribu naik menjadi Rp 15.500.
"Minyak goreng kemasan 175 ribu per kartonnya. Naik 5 ribu. Kalau per botolnya naik hanya sekitar Rp 500 rupiah," bebernya.
Meskipun sejumlah harga sembako mengalami kenaikan, harga beras justru sedikit mengalami penurunan. Hanik menyebut penurunan harga karena banyak petani yang sudah panen.
”Turun sekitar Rp 5 rupiah. Harga jual Rp 15 ribu. Karena banyak yang sudah panen. Kalau kemarin tinggi. Rp 15.500 hingga Rp 16 ribu,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Koeswantoro mengatakan bahwa kenaikan harga sembako akibat minimnya pasokan. Meskipun begitu, stoknya dilaporkan cukup tersedia di pasaran.
”Kenaikan harga disebabkan karena pasokan berkurang dan harga jual dari pedagang pengepul naik. Sehingga pedagang menaikkan harganya ke konsumen,” kata dia.
Editor: Budi Santoso