Didemo Warga Pati, Jalan Tayu-Puncel Bakal Diperbaiki Pusat
Umar Hanafi
Senin, 1 April 2024 14:24:00
Murianews, Pati – Rusaknya Jalan Tayu-Puncel, Kabupaten Pati, Jawa Tengah membuat warga Pati berdemonstrasi di Kantor Kecamatan Dukuhseti. DPUTR Pati (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pati) mengungkapkan jalan tersebut bakal diperbaiki pusat.
Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Bidang (Plt Kabid) Bina Marga DPUTR Kabupaten Pati, Hasto Utomo saat menemui masa aksi di halaman Kantor Kecamatan Dukuhseti, Senin (1/4/2024).
Hasto mengungkapkan pihaknya sudah mengusulkan Jalan Tayu-Puncel untuk mendapatkan perbaikan jalan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan melalui Instruksi Presiden (Inpres) tentang percepatan perbaikan jalan daerah.
Baik titik Jalan Dukuhseti-Pucel maupun titik Jalan Tayu-Dukuhseti. Namun, Pemerintah Pusat hanya menyetujui perbaikan jalan Dukuhseti-Puncel untuk diperbaiki melalui Inpres ini.
”Jalan Dukuhseti batas Jepara (Puncel) kita usulkan Rp 18 miliar. Termasuk juga Tayu-Dukuhseti. Tapi informasi kemarin yang dapat itu hanya Dukuhseti batas Jepara dengan nilai nominal Rp 18 miliar,” ujar Hasto kepada Murianews.com.
Ia memastikan SK perbaikan jalan ini bakal ditekan pada awal April 2024 ini. Untuk pelaksanaannya, Hasto memperkirakan Kementerian PUPR akan melaksanakan pada awal Mei 2024.
”Hal ini akan ditangani langsung oleh Kementerian PUPR dalam hal ini balai jalan,” ungkap Hasto.
Jalan Dukuhseti hingga batas Jepara ini bakal dibeton sepanjang 700 meter dan kemudian sepanjang 4,3 km dengan aspal hotmix dua lapis. Sementara untuk Jalan Tayu-Dukuhseti, pihaknya melakukan perbaikan dengan dana pemeliharaan jalan, sembari mengusulkan agar mendapatkan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi.
”Karena untuk muatan di sini memang harus dua lapis. Kami akan usulkan kembali dengan Bantuan Keuangan Provinsi. Karena dari kami, pemerintah kabupaten hanya bisa memperbaiki dengan nominal kecil. Antara 1 sampai 2 miliar. Kami perkiraan Tayu-Dukuhseti membutuhkan Rp 6 miliar sampai Rp 7 miliar,” tambah Hasto.
Editor: Budi Santoso
