Murianews, Pati – Ribuan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah berebut Nasi Kabumi (Sedekah Bumi), Dukuh Mojosemi, Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, Rabu (15/5/2024). Mereka meyakini nasi tesebut mberkahi atau menimbulkan berkah.
Sebelum berebut Nasi Kabumi, mereka antusias mengikuti kirab. Warga menggotong delapan gunungan yang berisi hasil bumi. Gunungan dari masing-masing RT itu dikirab menuju Punden Eyang Sukmoyono.
Sesampainya di tempat tujuan, gunungan itu menjadi rebutan warga. Tak hanya itu, warga juga rela berdesakan untuk mendapatkan Nasi Kabumi dari pemerintah desa. Bahkan ada warga yang sempat pingsan karena berdesak-desakan.
Salah satu warga, Sunarti, mengaku rela berdesak-desakan demi mendapatkan hasil bumi. Dia mendapatkan sayuran dan jajan. Menurutnya gunungan hasil bumi dipercaya bisa medatangkan berkah.
”Saya dapat jajanan. Ini untuk makan bareng-bareng. Saya juga berharap kedepannya rezeki semakin lancar,” harap Sunarti.
Sementara itu, Kepala Desa Mojoagung, Susilo Budi Haryanto menjelaskan, kirab gunungan merupakan tradisi sedekah bumi setiap tahun. Tradisi ini sebagai bentuk syukur atas rejeki yang didapatkan oleh warga.
”Acaranya biasanya kalau sedekah bumi ritual sebelum acara ada tahlil, paginya ada kirab, perjalanan dari masing-masing RT di RW 3. Untuk membawa arak-arakan adalah perwujudan terima kasih hasil bumi kepada masyarakat terima seperti palawija, jagung, ketela, dan pelawija yang dikerjakan selama setahun ini,” jelas Susilo.
Susilo menambahkan selain ada kirab, pihaknya juga membagikan Nasi Kabumi. Tujuannya untuk memberikan sedekah kepada warga. Tak ayal nasi berkat itu menjadi buruan warga.
”Tujuan masyarakat membagikan nasi berkat tujuan untuk memberikan sedekah untuk masing-masing warga RT diberikan sedekah kepada masyarakat yang membutuhkan dan itu juga bukan hanya masyarakat Mojosemi tapi juga masyarakat di luar Desa Mojoagung,” tandas dia.
Editor: Budi Santoso



