Jumat, 11 Juli 2025

Murianews, Pati – Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Pati terpaksa ”ngantor” di Alun-Alun Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Mereka mendirikan tenda di samping Kantor Cabang (KC) Bank Jateng Pati di Kompleks Simpang Lima Pati.

Sejumlah personel Satpol PP Pati tampak berjaga-jaga di sana sejak Senin (13/5/2024) sore. Upaya itu dilakukan untuk mencegah PKL yang nekat berjualan di zona merah.

Sejumlah PKL tampak memutar balik saat mengetahui ada Satpol PP Pati mendirikan posko di Alun-Alun Pati. Kejadian serupa juga terlihat, Selasa (14/5/2024) sore ini. Mereka diperkirakan memilih berjualan di tempat lain ketimbang.

Kepada Murianews.com, Kasatpol PP Pati Sugiyono memaparkan, langkah ini untuk mencegah PKL berjualan di Alun-Alun Pati. Mengingat, kawasan tersebut merupakan zona merah untuk berjualan PKL.

”Kami patroli terus tapi mereka (PKL) langsung pergi. Sehingga kita memutuskan buat tempat posko di sana supaya alun-alun bersih,” ujar Sugiyono.

Sebelumnya, pihaknya telah berulang kali menertibkan PKL yang berjualan di Alun-Alun Pati. Namun tindakan itu tak membuat mereka jera. Sehingga pendirian posko untuk mencegah hal tersebut.

Ia menuturkan, posko tersebut mulai didirikan Senin (13/5/2024). Saat ditanya, sampai kapan posko didirikan di Alun-alun Pati, Sugiyono menyebut tidak ada batasan waktu yang pasti.

Sugiyono mengatakan, seluruh personelnya ditugaskan berjaga di posko dengan membaginya menjadi tiga sif, yakni pagi, sore, dan malam.

”Pendirian posko tidak ada batasannya. Namun untuk personilnya kita akan maksimalkan. Ada tiga sif,” pungkasnya.

Sugiyono mengaku sebenarnya merasa kasihan terhadap para PKL itu. Mereka beralasan, berjualan di alun-alun selalu banyak pembeli.

Sedangkan di tempat yang disediakan untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tidak begitu dilirik masyarakat di Pati Bumi Mina Tani ini. Sehingga mereka pun terpaksa melanggar aturan.

”Ini imbas dari Kembangjoyo sepi yang berupaya kembali ke alun-alun. Karena di sana sepi. Tidak ada pengamannya. Gas hilang, rokok hilang,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Pemkab Pati sudah dua kali merelokasi para PKL. Kali pertama di Pusat Kuliner Pati yang berlokasi di lahan TPK Perhutani belakang GOR Pesantenan. Namun, lokasi itu dikeluhkan oleh para PKL karena dianggap tidak strategis.

Akhirnya Pemkab Pati membangun sentra PKL baru, yakni Alun-Alun Kembangjoyo. Tempat ini sempat ramai pada masa awal setelah resmi dibuka, yakni pada 2022. Namun, lokasi tersebut berangsur sepi dan banyak ditinggalkan pedagang.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler