Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Hasil sampling BPOM Semarang menunjukkan 33 persen produk terasi di Kabupaten Pati ada yang mengandung bahan berbahaya. Masyarakat pun diharapkan kewaspadaannya.

Kepala BPOM Semarang Lintang Purbajaya menyebut sudah mengidentifikasi produk terasi asal Pati yang memiliki corak warna merah keunguan. Berdasarkan pengujian, terasi tersebut positif mengandung bahan rodamin yang merupakan pewarna tekstil.

”Kita identifikasi terasi warna agak kemerahan. Yang kita sampling kita temukan 33 persen mengandung bahan rodamin. Sedangkan 55 persen trasi tidak memiliki kemasan dan izin edar. Ini menjadi perhatian tersendiri,” ungkapnya, Jumat (5/7/2024).

Produk Terasi seperti ini dinilai BPOM Semarang bisa berdampak pada masalah kesehatan. Meskipun dampak negatif tidak langsung terasa. Namun, bahan berbahaya tersebut bisa memicu berbagai penyakit..

”Ini berpengaruh terhadap tingginya penyakit kangker, gangguan hormonal termasuk penyakit gagal ginjal. Ini menjadi pemicu pemberat dari penyakit tersebut. Karena itu kita berfokus untuk melakukan penurunan penggunaan bahan berbahaya ini,” tutur dia.

BPOM Semaarang berupaya melakukan sejumlah intervensi langsung ke produsen. Salah satunya dengan edukasi tentang penggunaan bahan pewarna pengganti yang aman bagi pangan.

”Kami programnya pendekatan, pengawasan dan pembinaan. Memang dalam peraturan perundang-undangan ada sanksi mulai administrasi, penghentian aktivitas, hingga sanksi pidana dan denda. Tapi kita akan mengarahkan ke pembinaan terlebih dahulu,” jelas Lintang.

Diketahui kebanyakan konsumen di pasar memang banyak yang meminta produk terasi dengan warna agak kemerahan. Namun BPOM Semarang juga berupaya mengedukasi ke masyarakat tentang produk terasi berwarna tersebut tidak mempengaruhi kualitas dan rasa.

”Kita juga edukasi kalau warna itu tidak pengaruh ke rasa dan kualitas dari produk trasi tersebut,” pungkasnya.

Senada dengan BPOM Semarang, Sekda Kabupaten Pati Jumani berharap produk terasi Pati diharapkan aman dikonsumsi dan bermutu baik. Sehingga tidak menimbulkan masalah.

”Terasi ini produk unggulan kita, jadi harapannya terasi bisa aman dikonsumsi dan bersaing. Tadi disampaikan masih ada campuran zat berbahaya,” papar Jumani.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler