Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Calon Tenaga Kerja Indonesia atau TKI Pati mulai melirik Turki sebagai negara tujuan untuk bekerja. Salah satu alasannya yakni, karena negara beribu kota Ankara itu menawarkan gaji lebih baik.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Jawa Tengah, Endro Dwi Cahoyono mengatakan, selama ini Turki memang bukan menjadi tujuan kerja TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Namun setelah terbangunnya komunikasi dan terbukanya keran Uni Eropa, Turki masuk menjadi salah satu potensi negara tujuan TKI di Jateng. Dalam waktu dekat, tiga TKI asal Jateng bakal diberangkatkan secara perdana.

’’Ini pertama kali di Pati, dan mungkin di Jawa Tengah. Saya tidak tahu kalau diluar Jawa Tengah, karena wilayah kerja kami kan di Jawa Tengah,’’ ujar Endro yang juga pemilik penyalur TKI, PT Dewi Pengayom Bangsa, Sabtu (6/7/2024).

Ketiga TKI itu bakal bekerja di sektor pariwisata. Ia menilai TKI yang bekerja di Turki bisa ikut memajukan sektor pariwisata di Indonesia bila nanti pulang ke tanah air. Ilmu saat bekerja di sana bisa diaplikasikan di Indonesia.

’’Mereka akan berangkat dalam waktu dekat, tinggal menunggu proses administrasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia ke luar negeri. Insya Allah di bulan ini berangkat,’’ ucapnya.

Ia pun berharap setelah ketiga TKI ini, ada TKI lainnya yang menyusul untuk bekerja di Turki. Mengingat gaji di Turki tergolong besar dibandingkan di Singapura, Hongkong dan Malaysia. Namun, ia tidak menjelaskan jumlah nominal gaji di sana.

’’Saya juga berharap ke depan saudara-saudara kita banyak yang masuk ke bursa (kerja) di Turki. Yang mana, jika bekerja di sana gajinya lebih baik,’’ harapnya.

Terpisah, salah satu PMI atau TKI yang berangkat ke Turki, Yeni Christinwati (25) mengatakan, awal mula dirinya ingin bekerja ke luar negeri lantaran kesulitan mencari kerja di Pati.

Wanita asal Desa Tegalombo Kecamatan Dukuhseti itu kemudian mendapat informasi jika ada lowongan pekerjaan spa terapis di Turki.

’’Saya dapat informasi kalau di Turki ada lowongan spa terapis. Jadi, saya minat bekerja ke sana,’’ pungkasnya.

Menurutnya, masa kerja menjadi spa terapis di Turki selama satu tahun. Tapi, nanti bisa diperpanjang lagi apabila kerjanya konsisten dan lebih baik lagi. Ia pun berharap nantinya bisa mengembangkan wisata di Kabupaten Pati.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler