Pati Punya 6 Desa Wisata Baru, Termasuk Desa Sukolilo
Umar Hanafi
Senin, 15 Juli 2024 13:51:00
Murianews, Pati – Kabupaten Pati mempunyai enam desa wisata baru. Salah satu desa wisata yang baru ditetapkan yakni Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo. Peresmian digelar di Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Senin (15/7/2024).
Keenam desa wisata baru itu yakni, Desa Soneyan (Margoyoso), Desa Gunungsari (Tlogowungu), Desa Tanjungsari (Tlogowungu), Desa Kauman (Juwana), Desa Gabus (Gabus) dan Desa Sukolilo (Sukolilo).
Ribuan orang mendatangi peresmian tersebut. Sebelum peresmian, karnaval desa wisata digelar. Berbagai budaya dan keunggulan masing-masing desa ditampilkan dalam karnaval tersebut.
Seperti Desa Soneyan yang mempunyai kesenian Wayang Topeng, Desa Gabus menampilkan Macan Loreng, Tajungsari dengan wisata sejarah Ki Ageng Kenduruan, Desa Kauman dengan Kampung Pancasila hingga Desa Sukolilo dengan wisata budaya Tradisi Meron.
Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro meresmikan secara langsung. Ia didampingi Plh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Syurya Deta Syafrie dan Kepala Dinporapar Kabupaten Pati Rekap Suhartono.
”Sudah kita kukuhkan Desa wisata. Ada enam tambahan desa wisata. Kita berharap, desa wisata ini membawa kebaikan untuk Kabupaten Pati. UMKM bertumbuh. Produk Kabupaten Pati bisa dikenal,” ujar Henggar.
Ia juga meminta kepada Pokdarwis masing-masing desa mengembangkan desanya, sehingga kunjungan wisatawan semakin tumbuh dan ekonomi masyarakat semakin berkembang.
”Potensi wisata berkembang, sehingga kunjungan wisatawan naik. Pertumbuhan ekonomi juga berkembang. Soneyan ada seni budaya yang luar biasa, Gabus juga. Kemudian Tradisi Meron di Sukolilo yang menjadi cagar budaya tak benda,” lanjut dia.
Ia mengungkapkan sebelumnya ada 24 desa rintisan yang mengikuti penilaian. Namun dari jumlah tersebut, baru enam desa yang lolos dan menjadi desa wisata.
”Ajukan ada 24 desa, tapi baru 6 yang lolos dan kita kukuhkan. Tidak menutup kemungkinan, desa lainnya bisa menjadi desa wisata dengan evaluasi dan perbaikan potensi. Sehingga mendongkrak ekonomi,” tandas dia.
Editor: Cholis Anwar
Murianews, Pati – Kabupaten Pati mempunyai enam desa wisata baru. Salah satu desa wisata yang baru ditetapkan yakni Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo. Peresmian digelar di Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Senin (15/7/2024).
Keenam desa wisata baru itu yakni, Desa Soneyan (Margoyoso), Desa Gunungsari (Tlogowungu), Desa Tanjungsari (Tlogowungu), Desa Kauman (Juwana), Desa Gabus (Gabus) dan Desa Sukolilo (Sukolilo).
Ribuan orang mendatangi peresmian tersebut. Sebelum peresmian, karnaval desa wisata digelar. Berbagai budaya dan keunggulan masing-masing desa ditampilkan dalam karnaval tersebut.
Seperti Desa Soneyan yang mempunyai kesenian Wayang Topeng, Desa Gabus menampilkan Macan Loreng, Tajungsari dengan wisata sejarah Ki Ageng Kenduruan, Desa Kauman dengan Kampung Pancasila hingga Desa Sukolilo dengan wisata budaya Tradisi Meron.
Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro meresmikan secara langsung. Ia didampingi Plh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Syurya Deta Syafrie dan Kepala Dinporapar Kabupaten Pati Rekap Suhartono.
”Sudah kita kukuhkan Desa wisata. Ada enam tambahan desa wisata. Kita berharap, desa wisata ini membawa kebaikan untuk Kabupaten Pati. UMKM bertumbuh. Produk Kabupaten Pati bisa dikenal,” ujar Henggar.
Ia juga meminta kepada Pokdarwis masing-masing desa mengembangkan desanya, sehingga kunjungan wisatawan semakin tumbuh dan ekonomi masyarakat semakin berkembang.
”Potensi wisata berkembang, sehingga kunjungan wisatawan naik. Pertumbuhan ekonomi juga berkembang. Soneyan ada seni budaya yang luar biasa, Gabus juga. Kemudian Tradisi Meron di Sukolilo yang menjadi cagar budaya tak benda,” lanjut dia.
Ia mengungkapkan sebelumnya ada 24 desa rintisan yang mengikuti penilaian. Namun dari jumlah tersebut, baru enam desa yang lolos dan menjadi desa wisata.
”Ajukan ada 24 desa, tapi baru 6 yang lolos dan kita kukuhkan. Tidak menutup kemungkinan, desa lainnya bisa menjadi desa wisata dengan evaluasi dan perbaikan potensi. Sehingga mendongkrak ekonomi,” tandas dia.
Editor: Cholis Anwar