Murianews, Pati – Pemkab Pati dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati mengaku siap membuat rintisan museum. Namun, Disdikbud Kabupaten Pati masih menunggu anggaran.
Plt Disdikbud Tulus Budiharjo mengaku terus mendorong agar keberadaan museum ini menjadi prioritas dalam penganggaran. Pasalnya, keberadaan museum di Kabupaten Pati merupakan kebutuhan.
”Untuk pertama cukup rintisan museum, saya kira pemerintah mampu,” ungkap Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Pati Tulus Budiharjo, Selasa (23/7/2024).
Pihaknya mengaku tidak muluk-muluk untuk langsung membuat museum, karena tentunya akan membutuhkan dukungan anggaran yang besar. Ia menilai rintisan museum merupakan yang paling realistis didirikan.
”Untuk tempatnya sementara bisa menempati bangunan di komplek kantor Disdikbud ini. Di belakang sanggar kegiatan bisa ditempati untuk menyimpan sementara benda-benda bersejarah yang ada di Pati. Jadi penganggarannya untuk perawatan dan pegawainya. Tidak perlu langsung membangun gedung baru,” jelas Tulus.
Tulus menyadari pentingnya sebuah tempat rintisan museum dalam menjaga kelestarian benda-benda bernilai sejarah yang ada di wilayah Kabupaten Pati ini.
Terlebih Kabupaten Pati ini memiliki potensi peninggalan sejarah dari zaman Hindu-Budha hingga zaman kolonial.
”Kalau tidak ada konsentrasi dan perhatian tersendiri nanti lama-lama ya hilang peninggalan-peninggalan ini, seperti di Kayen itu ada temuan benda diduga cagar budaya, di Prawoto juga ada batu-batu yang kemarin sempat mau ditata ulang oleh pemuda setempat. Saat ini kita sudah hentikan aktivitasnya. Ini kalau tidak dijaga benda-benda bersejarah ini rawan hilang. Lama-lama hilang satu per satu,” keluh Tulus.
Lebih lanjut, Tulus mengaku, selain mengupayakan dengan anggaran daerah melalui APBD, pihaknya juga turut mendekati Kementerian dalam hal ini dirjen kebudayaan untuk turut serta dalam mewujudkan rintisan museum di Kota Mina Tani ini.
Editor: Cholis Anwar



