Tak Capai Target, Omzet Rembang Expo 2024 Hanya Rp 2,1 Miliar
Umar Hanafi
Selasa, 30 Juli 2024 11:38:00
Murianews, Rembang – Gelaran Rembang Expo 2024 memicu perekonomian di Kota Garam. Meskipun demikian, omzet penjualan pada Rembang Expo 2024 tak bisa mencapai target.
Acara yang digelar mulai Senin (22/7/2024) hingga Minggu (28/2024) ini sebagai rangkaian memeriahkan hari jadi itu diharapkan menjadi menjadi daya tarik masyarakat untuk berwisata di Kabupaten Rembang.
Berdasarkan catatan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Rembang setidaknya ada 50 ribuan pengunjung datang ke Expo yang digelar selama 7 hari. Selama itu setidaknya omzet Rembang Expo 2024 mencapai Rp 2,1 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Rembang M Mahfudz mengaku, capaian itu tidak sesuai target. Pihaknya menargetkan, omzet gelaran itu mencapai Rp 3 miliar. Meskipun demikian, ia cukup puas dengan Rembang Expo 2024.
”Faktor capaian omzet ini bervariasi. Kalau melihat laporan transaksi yang disampaikan masing-masing stand itu cukup menjanjikan, cukup menggembirakan,” kata Mahfudz.
Asisten 1 Sekda Rembang, Agus Salim, menambahkan, Rembang Expo telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ekonomi. Antusiasme masyarakat yang tinggi menunjukkan bahwa event ini sangat diminati oleh pelaku usaha, termasuk UMKM.
”Kegiatan semacam ini oleh pengusaha dinilai sangat bermanfaat untuk perkembangan usahanya. Event ini sebagai promosi dan pemasaran produk, serta dapat digunakan para pengusaha untuk menangkap peluang pasar,” jelasnya.
Agus Salim meminta Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM untuk mengevaluasi penyelenggaraan Rembang Expo agar pelaksanaan tahun depan bisa lebih baik lagi.
Sementara itu, Siti Nur Inayah, anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Rembang mengaku senang dengan adanya Rembang Expo itu.
Dirinya tak menyangka dengan minat masyarakat terhadap produk yang mereka tampilkan. Setiap hari, stand PPDI ramai dikunjungi, dengan omzet harian rata-rata di atas Rp 800 ribu.
”Saya kira tidak laku, ternyata kok laku. Per harinya rata-rata di atas Rp 800 ribu. Yang paling laris itu tas perca kain batik dari disabilitas tuna rungu wicara,” ungkapnya.
Menurut Siti, partisipasi dalam Rembang Expo bukan hanya soal transaksi di tempat, tetapi juga sebagai ajang promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk teman-teman penyandang disabilitas.
”Kami sengaja memasang banner di stan dengan informasi kontak admin. Bahwa kami juga melayani pemesanan, seperti jahitan, jasa elektronik, hantaran, sampai jasa pijat pun kami tulis,” pungkas dia.
Editor: Dani Agus



