Meriahnya Karnaval Hari Jadi Pati, Masyarakat Tumpah Ruah
Umar Hanafi
Sabtu, 10 Agustus 2024 07:41:00
Murianews, Pati – Karnaval puncak peringatan Hari Jadi Pati berjalan meriah. Masyarakat dari berbagai kecamatan tumpah ruah di Simpang 5 Pati, Jumat (9/8/2024) malam. Mereka pun senang melihat berbagai pertunjukan.
Sebanyak 21 kelompok unjuk gigi dalam karnaval tersebut. Mereka dari sebagai sekolahan di Kabupaten Pati. Berbagai macam kesenian dan kebudayaan dari masing-masing kecamatan pun dipamerkan.
Para peserta karnaval berjalan dari Tugu Bumi Mina Tani, Jalan Jenderal Sudirman hingga ke Simpang 5 Pati. Mereka sudah ditunggu ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan sambil mengabaikan momen pertunjukan budaya itu.
”Bagus-bagus penampilannya. Ada kesenian ketoprak yang ikut karnaval, Tradisi Meron dari Sukolilo, Barongan Macan Loreng dan banyak lagi. Seru. Nggak sia-sia jauh-jauh dari Tlogowungu,” ujar salah satu penonton, Saputra.
Karnaval ini merupakan puncak Festival Wangi Pradesa yang disuguhkan untuk memperingati Hari Jadi Pati ke-701 tahun dan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 tahun. Festival yang mengusung Jalur Rempah ini merupakan kerja sama antara Pemkab Pati dan Kemendikbud.
”Harapannya semoga perayaan ini menjadi momentum untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pati. Bersama kita bisa membawa masyarakat Kabupaten Pati sejahtera. Mari kita bergerak bersama untuk maju dan sejahtera. Ini bentuk keragaman budaya,” kata Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud, Irini Dewi Wanti menambahkan Kabupaten Pati di masa lalu merupakan salah satu daerah yang dilalui jalur rempah. Sejarah ini ingin ditampilkan kembali melalui karnaval Wangi Pradesa (wilayah yang wangi).
”Pati juga merupakan daerah yang strategis dalam program Jalur Rempah. Program ini merupakan program Kemendikbud dimana mengangkat lagi nilai-nilai penting sejarah,” kata dia.
Jalur Rempah yang merupakan jalur perdagangan ini membuka pertumbuhan ekonomi, kebudayaan, kesenian hingga kemajuan teknologi pertanian di Pati. Akulturasi budaya pun tercipta.
”Adanya konektifitas budaya. Salah satunya Kabupaten Pati. Ini disuguhkan keaneka ragaman kebudayaan Kabupaten Pati. Kita saksikan kebudayaan di Kabupaten Pati. Kami apresiasi pelaku budaya yang sangat luar biasa. Ini sebagai bagian pelestarian budaya dan semoga berkontribusi kemajuan ekonomi masyarakat,” tandas dia.
Editor: Cholis Anwar



