Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Para petani Desa Karangsari, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah tak kalah unik dalam memperingati HUT RI ke-79. Mereka menggelar upacara bendera di tengah lahan pertanian yang diyakini milik nenek moyang mereka, Sabtu (17/8/2024).

Ratusan petani Desa Karangsari berbondong-bondong ke lahan pertanian tersebut. Berbekal caping dan cangkul, warga mengibarkan bendera merah putih di lahan pertanian produktif itu.

Sejumlah elemen masyarakat turun mengikuti upacara bendera untuk memperingati HUT RI ke-79. Salah satunya Kapolsek Cluwak AKP Tejo Pramono. Upacara pun berjalan dengan khidmat.

”Alhamdulilah saya lihat fakta di lapangan ya kelompok gapoktan melaksanakan upacara Mungkin ini pertama kali saya melihat langsung kegiatan warga Desa Karangsari ini,” ujar AKP Tejo Pramono.

Menurutnya, upacara 17 Agustus ini merupakan wujud cinta tanah air dari warga Desa Karangsari. Ia pun berharap warga merenungi jasa-jasa pahlwan yang sudah merebut kemerdekaan bangsa indonesia.

”Kami bersyukur, masyarakat Desa Karangsari sudah melakukan kegiatan upacara 17 Agustus pagi ini. Sehingga saya apresiasi kegiatan Gapoktan pada siang hari ini,” kata dia.

Ia pun berharap warga Desa Karangasari tetap menjaga kondusifitas keamanan. Pihaknya tidak mau timbul kegaduhan di hari berikutnya. Permasalahan lahan yang masih menjadi perdebatan, ia berharap diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

”Terkit dengan perjuangan masyrakat memperjuangkan tanah, kredibiltas hukumnya seperti apa, siapa yang memiliki itu harus dibuktikan. Kalau orang bilang bahwa ini tanah nenek moyang saya, nah dibuktikan saja. Siapa yang memiliki sertifikat nah itu yang mempunyai hak lahan,” tutur dia.

Ketua Gapoktan, Sampurno mengatakan pihaknya menggelar upacara kemerdekaan RI ke-79 yang spesial sebagai bentuk perlawanan berbagai pihak yang ingin menyerobot tanah garapan mereka. Para petani Desa Karangsari yakin tanah tersebut merupakan milik nenek moyang mereka.

”Karena lahan ini adalah lahan notabene kita yakini milik Desa Karangsari tapi ada beberapa hal yang mungkin ada kaitannya dari pihak-pihak lain mencoba untuk menguasai lahan tersebut,” kata dia.

Ia mengatakan para petani terus berjuang bersama-sama untuk mempertahankan tanah milik rakyat Desa Karangsari. Mereka tidak mau kehilangan tanah lagi.

”Karena ini notabene wilayah desa karangsari dan di dalam peta karangsari. Harapan kedepan kegiatan ini bisa direspon oleh pihak pemerintahan yang paling bawah sampai atas,” tutur dia.

Dengan menggelar upacara, para petani pun menaruh harapan agar tanah tersebut bisa digarap oleh warga Karangsari seutuhnya. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran rakyat Desa Karangsari.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler