Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati Festival Muria Raya (FMR) 2024 bakal digelar di Desa Jepalo, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pameran hingga pertunjukan musik gamelan kaca bakal menghiasi festival kebudayaan dan seni ini. 

Festival Muria Raya sudah tiga tahun ini digelar di desa yang terletak di lereng Gunung Muria itu. Pagelaran budaya ini digelar pertama kali di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso pada 2020 lalu. 

Pada tahun 2021, Festival Muria Raya vakum lantaran adanya pandemi Covid-19. Kemudian digelar kembali pada 2022 dan 2023 di Desa Jepalo. Rencananya Festival Muria Raya 2024 juga kembali digelar di Desa Jepalo. 

Salah satu penggagas Festival Muria Raya, Brian Trinanda memaparkan, pada tahun ini pihaknya mengangkat tema Gatotkaca. Yakni, gamelan total kaca. 

”Karena kita sedang berinovasi membuat gamelan kaca untuk penyempurnaan Gamelan kaca sebelum-sebelumnya,” ujar dia kepada Murianews.com, Sabtu (24/8/2024). 

Gamelan kaca ini merupakan penyempurnaan pembuatan gamelan kaca pada FMR 2023 lalu. Saat itu, mereka kedatangan ahli musik limbah yakni Tony Konde yang membagikan ilmu cara membuat gamelan kaca. Tony Konde sudah membuat Gamelan kaca di lima kota yakni, Pacitan, Solo, Karaganyar, Pati dan Yogyakarta. 

”Tapi Gamelan kaca sebelumnya tidak menggunakan metode tungku dalam pembuatannya. Hanya dipotong biasa. Limbah kaca dipotong berbagai ukuran sekali nada-nada yang dibutuhkan. Nah ini penyempurnaan,” jelas dia. 

Semua bahan pembuatan gamelan total kaca menggunakan kaca. Cukup panjang untuk membuat gamelan ini. Pihaknya berproses sejak April 2024 lalu hingga kini. 

”Bilahnya kita masukkan tungku 800 derajat. Sahari untuk pelengkungan kaca untuk pencunya. Dalam tradisi itu Gamelan Slento. Kita bikin berpencu. Semua lengkap ada pencu, rancak atau tempat gamelan juga menggunakan kaca, ornamen juga,” ungkap dia. 

FMR kali ini bakal digelar pada tanggal 8 sampai 15 September 2024. Selama sepekan, gamelan kaca dan gamelan lainnya bakal dipamerkan. Workshop pembuatan gamelan kaca juga bakal diperlihatkan. 

”14-15 September kita pentaskan. Ada banyak seniman, dari Singapura, Magelang, Bandung dan berbagai seniman asal Kabupaten Pati lainnya. Ada tari tradisi Jawa, kesenian tradisi dari Magelang akan ada 70 penari, ada dari bandung seniman kecapi terbaik di Indonesia. Sarahkuni dari Pati juga perform,” tutur dia. 

Selain itu, pada 25 Agustus 2024 besok, mereka juga menggelar Workshop tentang kesenian Karinding Towel. Ahli Karinding, Asep Tata bakal memberikan bakal ilmu cara membuat alat kesenian dari Sunda ini. 

”Besok juga ada Workshop kreatif. Karena tiba-tiba ada karena menyesuaikan kesibukan senimannya. Belum tentu mereka bisa pada tanggal 8-15 September itu,” tandas dia. 

FMR ini dilatarbelakangi ingin melihat budaya gotong royong desa dan ingin bersilaturahmi dengan masyarakat desa. Para penggagas berharap, acara ini tidak membebani masyarakat desa. Ke depan, FMR juga bakal digelar di tempat lain. Seperti di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara. 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler