Sukolilo Pati Rawan Konflik, Tradisi Meron Diharapkan Jadi Pemersatu
Umar Hanafi
Selasa, 17 September 2024 17:23:00
Murianews, Pati – Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah merupakan daerah yang rawan konflik horizontal. Tradisi Meron Sukolilo Pati diharapkan menjadi pemersatu warga maupun pemuda untuk meminimalisir konflik.
Harapan ini diungkapkan oleh Sekretaris Panitia Meron Sukolilo Pati, Triyono. Menurutnya, momen Tradisi Meron Sukolilo Pati yang digelar pada Selasa (17/9/2024) menjadi momentum untuk mempersatukan antarwarga maupun antarpemuda.
”Harapan, Sukolilo kan daerah agak rawan terkait konflik horizontal, antarwarga antar pemuda. Tapi ada even bagus. Harapannya setiap even membawa kerukunan antarwarga agar tidak ada gesekan,” ujar Triyono kepada Murianews.com.
Tradisi Meron Sukolilo Pati yang membuat masyarakat Sukolilo berkumpul dinilai menjadi momen yang tepat untuk mengakrabkan hubungan. Di sisi lain juga untuk melestarikan tradisi yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud Ristek tersebut.
”Tentu saja ini harus dilestarikan. Kita menggaet anak muda agar paham kebudayaan meron agar bisa melestarikan,” ungkap dia.
Kecamatan Sukolilo memang menjadi wilayah yang rawan konflik. Berbagai peristiwa kejadian kerap terjadi di kecamatan yang terletak di paling selatan Kabupaten Pati itu.
Terakhir, seorang pemuda asal Desa Sukolilo tewas usai dikeroyok sejumlah orang pada Kamis (12/9/2024) malam. Korban tewas yakni bernama Damas Adi Prasetyo.
Nyawa pemuda berusia 22 tahun itu tak tertolong meskipun sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Sukolilo. Selain Damas, kawannya, Helmi Saputra juga menjadi korban. Pemuda berusia 21 tahun tersebut mengalami luka-luka.
Kejadian itu bermula saat kedua korban berboncengan dengan mengendarai motor melintasi area parkiran pasar malam di Lapangan Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo.
Sesampainya di tempat kejadian, Helmi membleyer-bleyer kendaraannya. Hal ini memicu kemarahan sejumlah orang yang tengah menjaga parkir dan berada di lokasi kejadian. Mereka kemudian mencoba menghadang dan mengeroyok para korban.
Akibatnya, Damas tergeletak di area parkir pasar malam tersebut. Ia mengalami luka tusuk di bagian dada. Sementara rekannya mengalami luka-luka dan nyawanya selamat usai berhasil kabur.
Triyono berharap konflik tersebut menjadi konflik terakhir di Kecamatan Sukolilo. Ia tidak mau mendengar kabar duka lagi lantaran konflik horizontal antarwarga maupun antarpemuda.
Editor: Budi Santoso



