Selasa, 11 Februari 2025

Murianews, Pati – Masyarakat Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mempunyai tradisi unik dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi itu yakni bernama Tradisi Meron Sukolilo Pati. 

Sekretaris Panitia Meron Sukolilo Pati, Triyono mencoba menceritakan sejarah singkat tradisi yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). 

Ia menampakkan tradisi ini sudah ada sejak tahun 1627 Masehi. Saat itu, sejumlah prajurit Mataram Yogyakarta melintasi wilayah Sukolilo usai berperang melawan pemberontak di Kadipaten Pati. 

”Tradisi meron ini sejak ratusan tahun yang lalu. Sajak 1627, dimana tradisi ini turun temurun dari tahun ke tahun,” ujar Triyono kepada Murianews.com, Selasa (17/9/2024). 

Mereka ingin cepat-cepat sampai ke Keraton Mataram sebelum tanggal 12 Mulud. Para prajurit ingin ikut merayakan Tradisi Sekaten. Namun, hingga tanggal 12 Maulud penanggalan Jawa, mereka masih di wilayah Sukolilo. 

Para prajurit Mataram itu pun berinisiatif menggelar tradisi serupa dengan Tradisi Sekaten. Mereka akhirnya menggelar upacara Meron. Nama tersebut mempunyai makna ’mempere Keraton’ atau sama dengan tradisi Kraton. 

”Tradisi ini bermula dari prajurit Mataram yang singgah usai menyerang di Pragolo Pati. Para prajurit singgah di Sukolilo bertepatan acara maulud Nabi. Kalau di Mataram itu Sekaten kemudian mereka menggelar tradisi di sini dengan nama Meron. Mempere Kraton atau hampir sama dengan Kraton,” ungkap dia. 

Semenjak itu, Tradisi Meron Sukolilo Pati pun terus dilestarikan oleh masyarakat. Mereka merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan membuat sejumlah gunungan. Gunungan Meron menjadi rebutan warga di akhir acara. 

”Sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda dari Kemendikbud pada tahun 2016 lalu. Tradisi ini juga ditetapkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal dari Kementerian Hukum dan HAM,” tandas dia. 

Ia pun menaruh harapan kepada generasi penerus agar terus melestarikan Tradisi Meron Sukolilo Pati. Mengingat tradisi tersebut mempunyai nilai kebudayaan sekaligus sejarah. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler